DEMAK, suarakpk.com - Jika Jumat
(15/5/20), Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo marah-marah di lokasi rob
kawasan Sayung Kabupaten Demak, karena tidak ada petugas saat kemacetan
panjang, kunjungan Ganjar hari ini sangat berbeda. Ganjar kembali melakukan
sidak dilokasi banjir rob kawasan Sayung Kabupaten Demak, Sabtu (16/5/20).
Sidak dilakukan untuk memastikan
penanganan rob dilokasi itu berjalan sesuai harapan. Di jalan pantura tempat
Ganjar marah-marah kemarin kini sudah dipenuhi petugas.
Beberapa petugas kepolisian berjaga dan
mengatur lalulintas. Terlihat pula petugas Dinas Perhubungan yang ikut
membantu.
Pekerja proyek perbaikan saluran juga
semakin banyak. Jika saat Ganjar marah-marah sehari sebelumnya hanya sekitar
lima orang petugas, hari ini pekerjanya sudah semakin banyak.
Kemacetan memang masih terjadi saat
Ganjar sidak untuk kedua kalinya itu. Namun, kemacetan dapat dikendalikan
karena ada petugas yang mengatur arus lalulintas.
"Saya titip dijaga ya bu, kalau
macet panjang dilakukan contra flow agar bisa terurai. Kalau tidak ada petugas
jaga, pasti macetnya akan mengular," kata Ganjar kepada Kasatlantas Polres
Demak, AKP Nyi Ayu Fitria.
Tak hanya kepada petugas kepolisian dan
Dishub, Ganjar juga menanyakan progres peninggian saluran yang dilaksanakan.
Kepada Ganjar, Supervisi proyek itu mengatakan bahwa proyek peninggian selesai
lima hari lagi.
"Nggak bisa, itu terlalu lama.
Percepat tindakan darurat. Kalau perlu tambah petugas biar cepat. Kalau tidak
ini akan macet terus," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengatakan
bahwa tindakan darurat penanganan rob di Sayung Demak sedang dilakukan. Saat
ini, pihak Balai Besar Jalan Nasional sudah melakukan tindakan.
"Pihak PSDA kami juga sedang
melakukan rekayasa di pinggir laut untuk menyedot air. Kami gunakan pompa agar
lebih cepat," terangnya.
Ganjar juga meminta semua pihak
memperhatikan siklus rob. Prediksi itu bisa dipantau di banyak aplikasi,
sehingga dapat dilakukan tindakan antisipatif.
"Misalnya sekarang ini prediksinya
April sampai Mei rob akan tinggi. Untuk hari ini misalnya, itu jam 16.00 rob
akan naik. Maka dengan itu, bisa digunakan referensi untuk tambah personil dari
kepolisian atau Dishub dalam pengaturan lalulintasnya. Kalau perlu libatkan
Satpol PP," tegasnya.
Ganjar juga meminta pekerjaan proyek
peninggian saluran di jalur Pantura dipercepat. Jika dari laporan Supervisi
proyek itu baru selesai lima hari, dirinya mengatakan terlalu lama.
"Tadi disampaikan lima hari
selesai, ndak bisa itu kesuwen (terlalu lama). Saya minta personelnya ditambahi
sehingga lebih cepat. Kalau kemarin yang saya lihat hanya 3-4 pekerja, ya ndak
bisa. Karena kondisi seperti ini, harus cepat. Ini sudah terlalu lama
macetnya," tutupnya.
Sementara itu, Dinas PU PSDA Jateng
sedang melakukan rekayasa untk mengurangi rob di jalur Pantura itu. Pihaknya
sedang membuat tanggul darurat di Kali Meong Kampung Sri Wulan Kecamatan Sayung
Demak serta menaruh mobil pompa portabel.
"Jadi kami lakukan istilahnya
isolasi, air laut tidak terkoneksi dengan darat. Upayanya ya ditanggul dan
dipompa," kata Kepala DPU PSDA Jateng, Eko Yunianto.
Proses pembuatan rekayasa itu lanjut Eko
sedang berlangsung. Setelah selesai, maka penyedotan bisa dilakukan.
"Tadi malam sudah kami sedot, tapi
belum optimal karena tanggul belum selesai. Kami kebut ini, kalau sudah
langsung kami sedot. Kami menggunakan mobil portabel yang di dalamnya terdapat
dua mesin pompa," pungkasnya. (Arif/Red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar