GROBOGAN, suarakpk.com – Bangunan Talud penahan jalan senilai Rp.0,54 Milyar yang selesai pengerjaannya pada akhir Bulan Desember 2021, dalam kondisi sangat memprihatinkan. Talud penahan jalan sepanjang 72 meter yang berada di Ruas Karang Rowo - Sedadi tepatnya di Dusun Kedung Gedang, yang diduga tidak sesuai speck, mengalami ambruk dan longsor, hingga kini belum ada penangan berarti.
Kondisi bangunan yang dibiayai dengan dana sebesar Rp. 543.625.000 itu pada pertengahan bulan Januari yang lalu bangunan mulai retak dan tiang penyangga sebagian ambruk.
Saat dikonfirmasi, Dinas PUPR Grobogan mengaku telah memanggil pihak penggarap yakni, CV Matahari Kembar untuk mempertanggung jawabkan dan minta segera dilakukan pemeliharaan, namun faktanya hasil pemeliharaan belum sesuai harapan.
Kondisi bangunan justru semakin parah dan terjadi longsoran mengakibatkan badan jalan labil dan selalu amblas, terlebih saat kondisi hujan sangat licin dan berlumpur. Kondisi jalan semakin miring, dan material tanah yang berlumpur, sangat membahayakan pengguna jalan. Lalu lintas kendaraan khusus roda 4 atau lebih masih diberlakukan buka tutup, mengingat kondis jalan yang menyempit. Parahnya kondisi jalan tersebut dikhawatirkan berpotensi rawan kecelakaan, sehingga hal ini membuat para relawan, bahu membahu membenahi jalan agar tidak semakin parah.
Longsoran material yang terjadi setiap saat, membuat jalan miring, sehingga membutuhkan material, berupa material tanah grosok.
Koordinator lapangan relawan, Suhartono, yang juga merupakan tokoh masyarakat Desa Lajer, menjelaskan, dirinya dibantu para relawan meminta sumbangan dari para pengguna jalan, guna membantu penanggulangan.
"Sejak Bulan Januari lalu, hingga hari ini, kami sudah kumpulkan dana lebih dari Rp.30 juta, dana tersebut untuk pembelian grosok tanah urug dan tiang pancang dari bambu guna menahan longsoran," jelasnya.
Suhartono mengaku, sudah mengupayakan untuk minta bantuan ke PUPR dan disanggupi tindak lanjut penanganan.
"Kami sudah hubungi Dinas PUPR, katanya mau dikirim tanggul penahan berupa branjang kawat dan batu, tetapi sampai hari ini belum kunjung datang," ucapnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Grobogan, Erry Subagio, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (22/03/2022), menjelaskan, bahwa tindak lanjut penanganan, pihaknya terus mengejar pelaksana proyek untuk bertanggung jawab pemeliharaan bangunan. Pihaknya juga mengaku segera akan melakukan penganggaran kembali karena kerusakan yang terjadi kian berat.
"Upaya perbaikan tetap dilaksanakan, karena itu jalan utama, biaya perbaikan bisa dari kontraktor atau bisa juga dari dana tak terduga, pokoknya bila ada kerusakan berat PU tetap berupaya," pungkasnya. (Hari/red)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar