Proyek Jaringan Irigasi Persawahan Roho dan Mocok Terbengkalai - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

03 Mei 2021

Proyek Jaringan Irigasi Persawahan Roho dan Mocok Terbengkalai

KAB.MANGGARAI, NTT, suarakpk.com - Peningkatan Jaringan Irigasi Wae Nangkir menjadi program prioritas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Manggarai, pada tahun 2019 yang lalu.

Menurut sumber pegawai dalam belum lama ini, Selasa (20/4/2021), bahwa Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus tahun 2018 tersebut dengan target output Saluran Primer sepanjang 300 meter, dengan pekerjaan konstruksi dengan nilai pagu paket Rp.266 juta, hal ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pengairan sawah masyarakat seluas 50 hektar, di kawasan persawahan Mocok dan Roho, Desa Golo Lambo, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Dikatakan sumber yang enggan disebutkan namanya, bahwa Dinas PUPR Kabupaten Manggarai juga mengalokasikan pengerjaan proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wae Nangkir, dengan pagu paket senilai Rp.1 Miliar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Manggarai tahun 2020.

Diungkapkannya, bahwa Proyek yang dikerjakan oleh CV. Tunas Murni, diduga belum dilakukan Provisional Hand Over (PHO) oleh tim teknis Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) dari Dinas PUPR Kabupaten Manggarai pasalnya Direktur CV. Tunas Murni, Klaudius H.N. Da Gomez, belum tuntas menyelesaikan pekerjaannya, dengan sisa nilai kontrak lebih dari Rp.118 juta.

Untuk membuktikan informasi darinya, dirinya mengajak media suarakpk untuk melihat secara langsung bagaimana hasil pengerjaannya di hulu Wae Nangkir. Ia menunjukan saluran Primer yang melewati 4 titik Tembok Penahan Tanah (TPT) berjumlah 40 meter, yang disertai dinding saluran air 10 meter. Dirinya menduga, bahwa item-item pekerjaan tersebut, dikerjakan tahun 2020.

“Aneh, di kawasan hilir saluran primer jaringan irigasi persawahan Roho dan Mocok, proyek tersebut terbengkelai dan belum rampung,” ucapnya. Rabu (21/4/2021).

Dikatakannya, telihat juga rembesan air tak tentu arah, menggenangi tanah yang telah dirintis sebagai jalan tani.

“Celakanya, saluran irigasi sangat rendah dari permukaan sawah,” ujarnya.

Sementara, menurut pengakuan warga yang enggan menyebut identitasnya, pada rabu (21/4), di lokasi persawahan, berharap kepada aparat penegak hukum, agar segera mengusut tuntas kasus persoalan proyek tersebut.

“Karena proyek perluasan jaringan irigasi Wae Nangkir, sejak lama tidak bermanfaat bagi masyarakat,” tandasnya.

Sementara, hingga berita ini ditayangkan, suarakpk belum berhasil mengkonfirmasi persoalan ini kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maupun kepada kontraktor pelaksana. Nantikan berita ini pada edisi mendatang. (Titus/red)


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)