“Itu yang saya rasakan selama kami di lapangan,” tutur Muhammad Jatmiko, saat ditemui suarakpk.com di kediamannya. Rabu (31/03/21).
Dijelaskan Muhammad Jatmiko, bahwa untuk mengambil air dari luar Desa Tawang, mungkin akan menelan biaya yang sangat besar. Dirinya memperkirakan hingga Rp.1 miliyar.
“Dengan adanya media ini, semoga pembangunan irigasi yang sudah dianggarkan sejak tahun 2014, bisa segera terealisasi di tahun 2021 ini,” harapnya.
Dengan terpilihnya Muhammad Jatmiko sebagai Kepala Desa Tawang, dirinya bertekad membangun Desanya untuk pemenuhan air dengan terus bersinergi dengan perangkat-perangkat lainya yang sudah senior.
“Seperti pak carik dan Teman-teman perangkat yang lain,” ucapnya.
Menurut Muhammad Jatmiko, kesejahteraan masyarakat tidak akan lepas dari sumber mata Air.
“Karena, yang namanya Panguripan sejati itu air,” terangnya.
Diungkapkan Muhammad Jatmiko, walapun di Desa Tawang telah mendapatkan bantuan Pemerintah berupa Sumur Bor, namun belum mencukupi kebutuhan warga masyarakat. Dirinya berharap, ke depan pemerintah dapat merealisasi irigasi masuk desa.
“Khususnya Desa kami, karena sebagian besar warga 65% adalah petani, dan selama ini petani stagnan, tidak ada pergerakan, karena terlalu minimnya air untuk persawahan,” ungkapnya.
Ditandaskan Muhammad Jatmiko, bila musim kemarau, para petani sangat kebingungan mencari air, mereka harus menunggu giliran satu minggu sekali baru dapat air.
“Kita akui bahwa SDM kami di Masyarakat kurang mampu, tapi paling tidak kalau ada dorongan dari Pemerintah, bisa menambah semangat Kami,” tandasnya.
Muhammad Jatmiko juga meminta kepada para tokoh masyarakat untuk terus memberikan kritikan dan bimbingan demi kemajuan Desa.
“Bilamana ada kekurangan atau langkah-langkah kami yang kurang pas, kami siap untuk ditegur dan kita berharap bimbinganya untuk kami,” pintanya.
Muhammad Jadmiko juga menegaskan bahwa Desa Tawang juga berpotensi menjadi dan mewujudkan Desa Wisata.
“Dengan adanya semacam ini, kami sangat berharap agar supaya ada sumber mata air atau irigasi masuk Desa, sehingga petani kita hidup dan semua kegiatan bisa terwudjud,” pungkasnya. (Mujib/Erwanto/red)
.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar