KAB.SEMARANG, suarakpk.com – Penyaluran Bantuan
Sosial Tunai (BST) dari Kementrian Sosial yang difasilitasi oleh Kantor Pos untuk
15 desa yang ada di Wilayah Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, Senin,
(13/7) resmi disalurkan kepada warga di Balai Desa Klero.
Dituturkan Camat Tengaran, Drs, Sigit,S,
bahwa dengan adanya Pandemi sangat berdampak luas dalam kehidupan warga
masyarakat, terutama untuk masyarakat yang berpenghasilan ekonomi menengah ke
bawah.
“Pandemi ini betul-betul sangat
berpengaruh, yang pedagang juga omsetnya juga menurun, kegiatan-kegiatan ekonomi
juga banyak yang terkendala,” tutur Sigit.
Ditandaskan Sigit, dengan penyaluran BST
Kementrian Sosial merupakan wujud perhatian dari pemerintah terhadap Rakyat.
“Dan mudah-mudahan dengan bantuan ini,
masyarakat tambah semangat dan semoga dapat mengatasi permasalahan ekonomi,
termasuk usahanya, dan kita berharap masyarakat menyikapi semua ini,” tandas
Sigit,
Sementara, Kepala Desa Klero, H.Winarno
A.Md, mengungkapkan bahwa penyaluran
bantuan (BST) yang ketiga.
“Kebetulan, di Desa Klero ini ketempatan
untuk penyaluran BST untuk 15 Desa dalam satu Kecamatan, diantaranya, 3 tempat
termasuk di desa tengaran, membawai 5 desa, di desa klero 5 desa dan desa
karangduren 5 desa,” ungkap Winarno,
Dijelaskan Winarno, dalam penyaluran BST
dibagikan kepada warga klero yang totalnya ada
259 kepala keluarga (kk).
“Sebenarnya awalnya 261 KK, dan 111 Warga serta 150 Warga, tapi
karena ada dua warga yang tidak bisa cair jadi tinggal, 259 (kk),” jelasnya.
Winarno berharap, dengan adanya BST dan BLT-DD,
tersebut, dapat membantu warga masyarakat yang telah tercover dalam BMPT dan PKH.
“Dimana data-datanya sudah jelas NIK
nya, dari sana langsung, yang tahap kedua baru dari kami, untuk siapa - siapa
yang berhak mendapatkan,” ucapnya.
Dijelaskan Winarno, bagi yang tidak
mendapatkan (BST) Kementrian Sosial, dirinya
bersama perangkat akan menyisir lagi dengan BLT DD.
“Otomatis tidak semuanya mendapatkan,
karena yang sudah mendapat BMPT dan PKH tidak mungkin mendapat kan BLT desa,
tidak ada yang dobel karena sekarang sistem, online,” jelasnya.
Ditandaskan Winarno, bahwa dalam satu desa
tinggal sekitar 200 (kk) yang tidak menerima bantuan, karena mereka dinilai
telah mampu.
“Bahkan kita sering mengetuk hati
mereka, untuk berbagi kepada yang tidak mampu,” tandasnya.
Winarno, mengajak warga masyarakat untuk
tetap bersemangat, menjaga kesehatan, mematuhi protokol kesehatan, anjuran
pemerintah, walaupun pandemi ini sudah menurun.
“Tapi kita tidak boleh lengah, karena
walaupun bukan penyakit yang langsung mematikan, namun penyebaran nya sangat
cepat sekali dan itu membuat rumah sakit penuh, jadi penangannya berkurang,” pungkasnya.
(Mujib/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar