KAB.MAGELANG, suarakpk.com – Pelaksanaan ujian seleksi perangkat Desa Sidomulyo Kecamatan Salaman diduga penuh kecurangan dan permainan dalam proses pemilihan perangkat desa.
Sebagaimana dituturkan, salah satu peserta seleksi perangkat desa, RY, Kamis (13/1/22), bahwa pihak pemerintah desa, team seleksi dan salah satu calon perangkat, diduga ada permainan dalam proses pemilihan seleksi perangkat desa, pasalnya salah seorang peserta seleksi yang menang didapati memperoleh nilai 99 dari team seleksi.
“Hasil tersebut dirasa timpang dan tidak wajar oleh beberapa peserta lain juga,” tuturnya.
RY mengatakan, peserta seleksi pernah menanyakan ke pihak team seleksi, bahwa untuk soal ujian seleksi tersebut yang membuat adalah Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dispermades) Kabupaten Magelang, namun setelah dikonfirmasi oleh peserta seleksi dengan menanyakan ke pihak Dispermades mengatakan, tidak membuat soal ujian tersebut.
“Pihak Dispermades menjelaskan, bahwa desa Sidomulyo pernah melayangkan surat ke Dispermades, yang isi suratnya meminta agar dibuatkan soal ujian seleksi perangkat, namun pihak desa melayangkan surat lagi ke Dispermades untuk tidak jadi dibuatkan soal ujian atau dibatalkan oleh desa Sidomulyo,” katanya.
Ditandaskan RY bahwa mengetahui hal itu, kemudian peserta seleksi dan team seleksi, bersama-sama mendatangi rumah Kades, Jumat (19/11/21), guna mendesak agar Kades mengadakan ujian seleksi ulang, karena ditengarai adanya permainan dan kecurangan dalam proses pemilihan perangkat desa.
“Peserta seleksi juga menginginkan agar soal ujian seleksi benar-benar dari Dispermades," tandasnya.
Menurut RY, bahwa dalam pernyataannya Kades saat menemui peserta dan panitia, menjanjikan, akan mengusahakan ada ujian ulang.
“Dengan mengetahui permasalahan ini, dirinya tidak berani untuk melantik perangkat,"ujarnya.
Sementara, salah satu team seleksi, RN, saat dikonfirmasi melalui sambungan teleponnya, mengatakan, bahwa dalam persoalan tersebut, ketua team seleksi, Hergandono telah melanggar aturan kelembagaan dan melanggar etika.
“Sebab, sebelumnya ia mengatakan, bahwa soal ujian seleksi dibuat oleh Dispermades, namun kenyataanya Dispermades tidak membuat soal itu,” katanya.
RN mengungkapkan, bahwa dirinya dan team seleksi yang lain sangat kecewa telah dibohongi oleh ketua team.
“Karena kami merasa dibohongi, ketua tidak memberitahukan sebelumnya, jika soal ujian tersebut yang membuat bukan dari Dispermades,” ungkapnya.
Dijelaskan, RN bahwa saat sebelum ujian dilaksanakan, dirinya telah mengatakan kepada peserta dan semua yang hadir, jika soal yang membuat adalah Dispermades.
"Pada saat sebelum ujian seleksi laksanakan, soal ujian tersebut sudah berada di meja, dan saya merasa curiga dengan soal itu,” jelasnya.
Kecugiaan tersebut, lanjut RN bahwa saat soal datang, tidak ada pengawalan dari dinas dan pihak terkait.
“Saat ditanyakan ke ketua team, Hergandono berdalih, tidak adanya pengawalan disebabkan karena bersamaan dengan takziah meninggalnya kakak dari mantan Bupati Kabupaten Magelang Ir.H.Singgih Sanyoto, jadi tidak ada yang mengawal soal tersebut," terangnya.
Ditambahkan RN, bahwa menurut Informasi yang dia dapat, soal tersebut dibuat oleh salah satu Kepala Desa di Kecamatan Salaman.
RY mengatakan bahwa peserta seleksi meminta untuk diadakan ujian seleksi ulang tidak dikabulkan, yang dalam kenyataannya pemerintah desa tetap melaksanakan pelantikan perangkat tersebut di kantor desa Jumat (14/1/22).
“Kemudian, masyarakat mengungkapkan kekesalannya dengan mengirimkan karangan bunga yang bertuliskan "Selamat dan sukses atas hilangnya kejujuran pemerintah desa Sidomulyo, yang dalam hal ini masyarakat sangat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait untuk dapat menindaklanjuti permasalahan ini, agar kebenaran dan keadilan dapat terwujud di desa Sidomulyo Kecamatan Salaman,"pungkasnya
Hingga berita ini ditayangkan team SUARAKPK belum dapat terhubung dengan Kades dan ketua team seleksi,tunggu investigasi team suarakpk selanjutnya. (Team/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar