SEMARANG, suarakpk.com - Saat ini maraknya peredaran narkoba di
negeri kita bisa dikatakan hampir mencapai tingkat kritis, pasalnya sasarannya selain masyarakat biasa juga telah menyasar di kalangan pelajar
dan mahasiswa.
Kondisi penggguna narkoba
di kalangan pelajar dan mahasiswa menjadi keprihatinan sekaligus perhatian bagi Unisbank Semarang sebagai salah satu perguruan tinggi yang sangat peduli
hal itu,maka Unisbank secara
kelembagaan dituntut untuk mempunnyaii kewajiban moral ikut
bertanggungjawab atas penyalanggunaan narkoba,khususnya di kalangan pelajar dan
mahasiswa.
Dalam rangka inilah, Unisbank
Semarang menyelenggarakan diskusi panel dengan menghadirkan Badan Narkotika
Nasional (BNN), Satnarkoba Polrestabes dan tokoh akademisi, dalam hal ini hadir
Prof.Dr.Iriyanto Widisuseno,M.Hum.
Bertempat di ruang Sasana
Kridangga lantai 9, Selasa (29/8) Diskusi
panel dipandu Advokat sekaligus Ketua Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH)
Fakultas Hukum Karman Sastro dan diikuti oleh 997 mahasiswa dari 1605 mahasiswa
baru yang sudah masuk di Unisbank Semarang. Hadir sebagai narasumber dari
polrestabes Semarang adalah AKPParyudi,SH Kepala Satuan Narkoba dan Sutriyaningsih
dari penyuluh BNN Jawa Tengah.
Diskusi panel ini diselenggarakan
sebagai salah satu kegiatan program Pengenalan Kampus dan Kegiatan Akademik
(PEKAKU) Unisbank 2017. Acara di gelar pada hari Selasa, 29 Agustus 2017 di GOR
Kridangga lantai 9 Kampus Unisbank Kendeng.
AKP Paryudi,SH menuturkan,
penegak hukum tidak akan menoleransi atas perkara penyalahgunaan narkoba.
Apalagi pelaku pengedar yang meracuni para pelajar dan mahasiswa. Dibutuhkan
kerjasama antara polisi dan masyarakat untuk memberantas narkoba. Tinggal
bagaimana kita sama sama komitmen untuk berbagi peran.
Acara ini juga bagian dari
pencegahan terhadap peredaran narkoba. Banyak hal yang bisa dilakukan, termasuk
mensosialisasikan secara lebih luas lagi bagaimana dampak narkoba dari sisi
kesehatan ataupun dampak sosial lainnya.
Hal senada disampaikan oleh
Sutriyaningsih dari penyuluh BNN Jawa Tengah. Menurutnya dibutuhkan juga peran
orang tua untuk memberantas narkoba. Disarankan bagi orang tua untuk tidak
menfasilitasi uang saku secara berlebihan. “ Apalagi jika orang tua terlalu
sibuk dan tidak mengawasi penggunaan serta kegiatan putra putrinya,
dikhawatirkan uang sakunya dibelikan narkoba,” jelasnya.
Pada akhir diskusi panel yang bertemakan
Peranan Mahasiswa Untuk Mencegah
Kriminalitas Narkoba dan Jiwa Luhur Pancasila ini, Karman Sastro membangkitkan
suasana dengan mengajak seluruh mahasiswa baru bersemangat menggelorakkan perang terhadap narkoba dengan berteriak menyuarakanstop narkoba. Teriakan keras
seluruh mahasiswa baru mampu membawa suasana diskusi panel menjadi lebih
semarak.(amir)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar