Surabaya, suarakpk.com – Dalam momen
liburan idul fitri 1438 H, diperkirakan banyak modus tindak kejahatan, dengan
dasar tersebut, Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin meminta masyarakat
yang melakukan aktifitas mudik dan balik dengan menumpang bus, kereta api,
ataupun transportasi umum lainnya, supaya lebih waspada dengan kejahatan modus
bius.
Kapolda
Jawa Timur, menjelaskan modus kejahatan yang mencampurkan cairan tertentu
dengan air minum tiap tahun selalu terjadi.
"Selama
perjalanan naik angkutan, masyarakat agar tidak mau (menolak) jika diberi minum
oleh orang yang tak dikenal," ujar Kapolda Machfud.
Kapolda
juga menghimbau kepada masyarakat untuk menghindari dari incaran penjahat, agar
saat perjalanan mudik atau balik tidak mengenakan perhiasan berlebihan. Karena
dengan banyaknya perhiasan yang dipakai akan memancing penjahat mendekat.
Selain
itu, menurut kapolda bahwa Polda Jawa Timur telah melakukan pengamanan di
berbagai titi rawan, pengamanan di terminal dan stasiun, juga diterjunkan
polisi berpakaian preman untuk memantau copet. Karena tidak menutup kemungkinan
copet banyak berkeliaran menyaru dengan penumpang lain yang tengah berebut
kendaraan.
Fokus
pengamanan yang dilakukan adalah, tempat yang menjadi konsentrasi masyarakat
dalam rangka merayakan Idul Fitri. Mulai pelabuhan, terminal lokasi wisata,
masjid serta rumah yang ditinggalkan mudik oleh pemiliknya. "Silakan
masyarakat menikmati lebaran, kami yang mengamankan," jelasnya.
Kapolda
menyarankan "Kalau ingin lebih aman lagi, agar masyarakat selalu dekat
dengan polisi yang ada di terminal atau stasiun. Karena kami sudah menugaskan polisi
di terminal dan stasiun".
Lebih
lanjut Irjen Pol Machfud Arifin juga menghimbau masyarakat yang meninggalkan
rumah agar tidak lupa mematikan listrik agar tidak terjadi hal-hal tak
diinginkan. Masyarakat juga menitipkan rumah pada satpam atau koordinator
keamanan perumahan.
"Selain
mengamankan jalan raya, anggota juga mobile untuk mendeteksi wilayah yang
dianggap rawan. Tim juga menyelidiki potensi tertentu yang dapat membahayakan
orang lain," tandasnya.
Dijelaskan
bahwa dalam operasi Ramadniya Semeru 2017, jumlah anggota yang diterjunkan
sebanyak 12.275 orang terdiri dari, Polda Jatim menerjunkan 985 personel dan
satuan wilayah jajaran Polda Jatim sebanyak 11.290 personel. Sasaran operasi
adalah potensi gangguan, ambang gangguan dan gangguan nyata. (ziwa)



Tidak ada komentar:
Posting Komentar