Blora,suarakpk.com - Bertempat pendopo di balai desa Kepoh kecamatan Jati kabupaten kab Blora, sosialisasi desa ramah perempuan dan peduli anak. (DRPPA) sebagai upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui kegiatan peningkatan produktifitas ekonomi perempuan (PPEP) di desa Kepoh di hadiri kadinsos P3A Blora Dra Indah Purwaningsih ,subkor PP P3A ,Sudarman Juga di hadiri camat jati Drs Muhari,serta kades Kepoh sulawan dan semua perangkat, tokoh masyarakat , PIK R, pengurus PKK desa Kepoh Selasa,(31/01/2023).
Dalam sambutanya Sudarman menjelaskan,"acara ini merupakan tindak lanjut dari dari provinsi bersama dengan dewan provinsi dan dinas terkait di provinsi yang di laksanakan bulan lalu. Kebetulan desa Kepoh mewakili kecamatan Jati untuk melaksanakan program desa ramah perempuan (DRPPA) dan upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui kegiatan produktifitas ekonomi perempuan (PPEP),"jelasnya.
Sudarman menambahkan," selesai sosialisasi ini nanti pelaksanaan kegiatan seperti pelatihan bagi ibu, dan remaja putri yang langsung di bawah Kadinsos P3A dari provinsi dan dewan provinsi Juga akan berkunjung ke desa Kepoh untuk melihat secara langsung dan nanti mulai maret 2023 sampai bulan Agustus 2023 pelatihan ini berlangsung akan melibatkan para ibu,kader PKK, PIK R,untuk mengikuti pelatihan pembuatan produk apa yang mudah diperoleh bahan baku nya di desa Kepoh,cara pengolahan,cara membuat produk, cara pengemasan cara pemasaran dan cara mengelola menejemen bersama, dengan maksud adanya usaha baru di desa Kepoh yang dilakukan ibu ibu pemudi ,yang akan menciptakan pekerjaan tambahan bagi warga yang mengikutinya nanti,dengan terciptanya usaha dari hasil pelatihan nanti ,dengan harapan kecukupan gizi seimbang dari hasil jual produk ini bisa tercapai. Anak bisa terlindungi dengan baik,"tambahnya.
Sambil menunggu Kadinsos P3A ,Blora, Camat jati Drs Muhari menjelaskan," bahwa perempuan sekarang sudah sejajar sama lelaki, apa lagi sekarang banyak perempuan yang mempunyai jabatan hebat dan mengalahkan kaum bapak. Jadi perempuan harus bisa mandiri dan menciptakan usahawan yang bisa mendukung ekonomi keluarga dan bisa mencukupi asupan gizi untuk anak nya dari hasil usaha sendiri,maupun bersama sama dari hasil pelatihan nantinya,selama bulan maret-aguatus 2023, waktunya pelatihan akan diatur oleh dinsos P3A Blora sesuwai juknis yang ada dari dewan propinsi dan dinsos propinsi,"jelasnya.
Muhari menambahkan,"bahwa desa nanti mempunyai tanggung jawab besar harus membuat perdes mengenai peran perempuan didalam masyarakat,Desa membuat usaha baru dan memberikan permodalan Dengan DD,mengaktifkan peran karang taruna dan PIK-R dan menjadikan fasilitator dalam masyarakat dalam memberikan edukasi mengenai akibat perkawinan dini dan masalah keluarga. Desa harus membuat aturan mengenai pencegahan kawin dini/pernikahan bawah umur, kalau bisa minimal.19 tahun wanita,dan pria 22 tahun, syukur syukur 22 tahun wanita dan pria nya 25 tahun, seperti harapan BKKBN Pusat," jelasnya.
Muhari berharap," dengan ditetapkan nya desa Kepoh sebagai desa perempuan dan peduli anak (DRPAA) sebagai upaya mendukung pengentasan kemiskinan melalui kegiatan produktifitas ekonomi perempuan (PPEP) yang akan di mulai pelatihan maret 2023 yang melibatkan Dinsos P3A dan DPRD propinsi serta dinsos P3A kab Blora, bisa menumbuhkan jiwa usaha bagi ibu-ibu, PKK, PIK-R, bisa meningkatkan perekonomian keluarga di desa dan kecukupan gizi bagi anak," harapnya.
Sedangkan Kadinas sosial P3A Blora,mewakili wakil bupati Blora Tri yuli Setyowati ,ST.MM.,
" Wakil Bupati tidak bisa hadir di desa Kepoh,karena ada Agenda mendadak di Bapeda Blora sehingga tidak datang ke desa kepoh untuk pencanangan desa ramah perempuan dan peduli anak yang pertama di kec Jati,"jelasnya.
Indah purwaningsih hanya menambahkan," penjelasan mengenai keterlibatan langsung dinsos P3A Blora di dalam program ini secara langsung karena dinsos langsung bersinggungan langsung dengan masyarakat, semoga dengan program ini dan pelatihan program dari provinsi berkembang untuk usaha baru yang berbasis ekonomi kerakyatan,dengan waktu pelatihan yang cukup, dengan harapan keterlibatan perempuan yang ikut nanti bisa membuat produk dari bahan lokal, dari pembuatan produk, kemasan, dan manajemen dan penjualan dibantu ada team dari dinsos P3A," tambahnya.
Indah purwaningsih Juga berpesan," kepada kades,sekdes dan Kadus yang hadir ini supaya melakukan pendataan warga tidak mampu dan pengawasan di dukuhan bagi orang yang mempunyai keterbatasan pisik , maupun orang ODGJ.dan melakukan pendekatan secara hati ke hati secara Psikologi yang baik ,mereka juga butuh kehadiran kita,"pesannya.(Dwi/red)




Tidak ada komentar:
Posting Komentar