Masyarakat Golo Munde Kecewa, Proyek Irigasi Wae Rem Senilai Rp.2,7 M Menjadi Mangkrak - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

01 Januari 2022

Masyarakat Golo Munde Kecewa, Proyek Irigasi Wae Rem Senilai Rp.2,7 M Menjadi Mangkrak

KABUPATEN MANGGARAI, NTT, suarakpk.com – Jalan telford ini, melewati Kantor Desa Persiapan Compang Bere, yang terletak 100 meter dari simpang jalan tanjakan sebelum Kampung Roho. Terlihat bangunan kantor tak terawat seperti kandang ternak dengan lubang – lubang jendela menganga tanpa kaca disertai kakus yang menjijikkan. Di belakang bangunan ini, ada bak air yang tidak terpakai. Di duga, bekas bangunan gedung Puskesmas Pembantu Desa Bere ini, belum memiliki kajian Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai.

Diketahui, bangunan yang terllihat mangkrak merupakan proyek pada Program Pembangunan Jalan Lingkungan Pedesaan Tahun Anggaran 2015, dengan Nomor Kontrak : PU.600.620/821/VI/2015, jenis konstruksi Telford, senilai 99.840.000,-, bersumber dari Dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2015, dikerjakan oleh CV. Wahyu sejak 29 Juni 2015 dan selesai pada tanggal 27 Oktober 2015, dengan nama paket Peningkatan Jalan Lingkungan Roho - Wae Rem 0,50 Km.

Untuk mencapai lokasi Proyek Irigasi Wae Rem, tidak segampang membalik telapak tangan, karena jaraknya 5 Kilometer dari Kampung Golo Munde di Desa Persiapan Compang Bere, Kecamatan Cibal Barat Kabupaten Manggarai, Propinsi Nusa Tenggara Timur, melewati jalanan batu licin putih sepanjang 0,5 Km sampai di persimpangan jalan Lingko Wesa, selanjutnya berjalan kaki selama 3 jam melewati hutan dan semak – semak belukar sepanjang jalan hingga sumber mata air Wae Rem.

Berdasarkan pantauan suarakpk.com, belum lama selasa (7/12/2021) di lokasi Proyek Irigasi Wae Rem, Tampak di dasar tebing batu cadas yang menjulang tinggi, terdapat sumber mata air Rem dilalui saluran irigasi sejauh 10 meter sampai pada titik distribusi air seluas 2 meter yang dilengkapi 3 palang air. Di sisi kiri, tampak saluran irigasi mubazir sepanjang 300 meter dan reruntuhan saluran irigasi yang disokong tiang tembok setinggi 6 meter melewati Wae Heles sepanjang 20 meter serta saluran irigasi tutupan semen mubazir di lokasi, tebing sepanjang 50 meter yang kini tertimbun longsor. Ke arah persawahan Lingko Tikel di Kawak, persawahan Copu, Raci, Golo Woi dan Meda. Sedangkan Di sisi kanan, terlihat saluran irigasi mubazir sepanjang 400 meter di areal persawahan Lingko Ka, Ngasang dan Lingko Longos, sawah milik masyarakat Gendang Golo Munde.

Informasi yang dapat dihimpun suarakpk.com, bahwa Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai telah menggelontorkan biaya Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi, senilai 1.064.243.000,-, bersumber dari Dana Stimulus Fiskal Tahun 2009. Pekerjaan Konstruksi Pasangan Batu, yang di mulai tanggal 21 Juli 2009 dan selesai pada tanggal 19 Oktober 2009, dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana, PT. Menara Armada Pratama dengan Konsultan Pengawas, CV. Rahilstan Engineering.

Selain itu, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai, mengalokasikan biaya Kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Wae Rem, dengan pagu Anggaran berjumlah 1.698..456.500,-bersumber dari Dana Alokasi Khusus, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Manggarai Tahun 2013. Pekerjaan Konstruksi Pasangan Batu, yang di mulai tanggal 25 Maret 2013 dan selesai pada tanggal 19 Agustus 2013, dilaksanakan oleh CV. Vira Karya dan Konsultan Pengawas, CV. Putra Timor Raya serta konsultan Perencana, CV. Ariles Design..\

Sementara, di lapangan, dituturkan, warga masyarakat kampung Munde, Dominikus Jerahu, yang ditemui suarakpk.com, di rumahnya, Selasa (7/12/2021), bahwa dirinya bersama warga lain telah merelakan lahannya digunakan sebagai jalan umum tanpa ganti rugi.

“Kami masyarakat telah merelakan tanah kami agar dibuka jalan baru tahun 2009, tanpa menuntut ganti rugi tanah, serta pohon-pohon kemiri dan kopi yang digusur saat itu,” tuturnya.

Namun, Dominikus Jerahu mengaku kecewa kepada pemerintah kabupaten Manggarai saat itu, karena Proyek Daerah Irigasi Wae Rem mubazir dan tidak pernah bermanfaat bagi masyarakat di wilayah ini.

Harapan kami agar media SUARAKPK berani membongkar dugaan korupsi proyek irigasi Wae Rem senilai 2,7 Milyar,” harapnya.

Hal senada, diungkapkan warga Kampung Munde, RT.016/RW.004 Desa Persiapan Compang Bere, Stefanus Ambur (66), bahwa di kampung Munde merupakan Kampung tertinggal yang belum ada jaringan listrik.

“Kami di kampung mengalami persoalan air minum bersih serta persoalan jaringan air minum bersih yang bersumber dari Program air minum bersih Pamsimas Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai,” ungkapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Manggarai, Lambertus Paput,S.Sos, saat dikonfirmasi, Selasa (14/12/2021), sedang tidak ditempat, menurut penjelasan para staf Dinas PU, Kepala Dinas telah berangkat ke Kupang untuk keperluan dinas.

Ketika media suarakpk.com berusaha untuk meminta nomor Handphone Kepala Dinas PU Kabupaten Manggarai, kepada para staf dinas PU, di depan ruang kerja Kepala Dinas PU, namun para staf Dinas PU mengaku tidak memiliki Nomort HP tersebut.
Tunggu hasil investigasi selanjutnya atas proyek yang mangkrak, sehingga diduga telah merugikan keuangan negara dan lahan masyarakat menjadi sia-sia. (Tim/red)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)