FOTO : Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat saat lakukan peninjauan Direksi KIT Food Estate A5 di Kecamatan Dadahup didampingi Kepala Dinas PUPRPKP Teras dan Plt Kepala Dinas Pertanian Aswan.
KAPUAS, suarakpk.com - Program Food Estate
yang dilaksanakan di Kabupaten Kapuas menjadi perhatian dari Pemerintah
Kabupaten (Pemkab) Kapuas, apalagi program ini sangat didukung Presiden RI Joko
Widodo. Sehingga dapat berhasil dalam mempersiapkan lumbung pangan nasional.
Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat MM MT didampingi
Kepala Dinas PUPRPKP Kapuas Teras dan Plt Kepala Dinas Pertanian Aswan, Selasa
(22/03/2021) melakukan peninjauan di lokasi Food Estate, Direksi KIT Food
Estate A5 Kecamatan Dadahup Kabupaten Kapuas. Hadir juga Camat Dadahup beserta
Tripika dan PPK Balai SDA PUPR beserta jajaran.
Ben Brahim menegaskan, Pemkab Kapuas sangat perhatian
terhadap pelaksanaan program Food Estate ini dan mendukung sehingga dapat
berjalan sukses. Karena Kabupaten Kapuas memang lumbung pangan di Kalteng dan
akan menjadi lumbung pangan nasional.
"Luas lahan irigasi di wilayah Dadahup ini
kurang-lebih 21.000 Hektar," ungkap Bupati Ben Brahim.
Bupati Kapuas dua periode ini menjelaskan, saat
melakukan kunjungan ini dirinya juga meninjau pelaksanaan peningkatan jalan dan
pelaksanaan penggalian saluran irigasi di lokasi food estate Dadahup,
dilanjutkan diskusi teknis di Kantor proyek pada lokasi tersebut.
Mantan Kepala Dinas PU Provinsi Kalteng ini juga
meninjau inovasinya, yaitu sistem pengadaan/penyedian air yang efektif, dan
efisien untuk penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Inovasi
tersebut di pasang di lokasi Food Estate A5 Dadahup.
Menurut Ben Brahim, inovasi ini dapat dipasang dimana
saja, sesuai kebutuhan dan bahkan ditengah-tengah hutan pun bisa dilakukan.
"Inovasi ini menggunakan kincir angin sederhana untuk memompa sumur bor
sederhana, sehingga tidak perlu menggunakan tenaga listrik," tuturnya.
Dalam diskusi teknis di Kantor Proyek Food Estate,
juga di hadiri oleh konsultan supervisi dan kontraktor pelaksana PT Wijaya
Karya (Persero), PT Hutama Karya (Persero) dan PT Adipatria. (hms/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar