UNGARAN, suarakpk.com – Dalam upaya melestarikan seni kebudayaan daerah, belum lama ini, Selasa (15/9), Pemerintah Kabupaten Semarang melalui Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga, menggelar panggung budaya dengan menampilkan pentas seni Wayang Kulit di 34 titik dan menampilkan 34 dalang.
Pagelaran wayang kulit di tengah masa pandemi Covid dilakukan secara dilakukan secara virtual dan pembatasan penonton.
Sebagaimana terlihat di Desa Jetak, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, yang menggelar Wayang Kulit dan dihadiri oleh perwakilan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Olahraga Kab Semarang, Ki Dalang Mardhika Wisnu Wahyu Aji, Nyi Dalang Se Kecamatan Getasan, dan jajaran muspika Getasan.
Dituturkan Kepala Desa Jetak, Sutrimo, bahwa Live Straiming pagelaran Pentas Wayang Kulit tetap dibatasi sampai pukul 00.00 WIB, dikarenakan Covid 19.
“Desa Jetak hanya ketempatan Pentas wayang virtual, serasi waras tahun 2020 yang diselengarakan oleh Panggung Budaya Kab.Semarang dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olah Raga,” tutur Sutrimo.
Sementara, Slamet Widodo dari Dinas Pendidikan, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Kab Semarang mengungkapkan Pemerintah Kabupaten Semarang telah menggelar pentas Wayang Kulit di 34 titik Desa dan 34 Dalang yang terakhir pentas di Desa jetak.
Slamet Widodo berharap, tentang Seni, khususnya di Pedalangan Kab Semarang lebih maju walaupun dalam kondisi Covid 19.
“Seperti kegiatan ini, kita tetap bisa pentas untuk mengantisipasi dampak Covid 19 dan seniman terdampak,” ungkapnya.
Dikatakan Slamet, melalui pagelaran secara Virtual dan menampilkan Dalang dalang remaja merupakan upaya Pemkab Semarang untuk meregenerasi Dalang ternama yang saat ini sudah tua.
“Di Kab Semarang cukup banyak Dalang remaja, sehingga potensi itu kita rawat, kita bina untuk menjadi seorang Seniman masa depan,” katanya.
Slamet Widodo nerharap, sebagai bangsa Indonesia yang punya Budaya mendukung generasi muda, walaupun maju secara ilmu dan Teknologi.
“Tetapi tetap berbesik pada Budaya Indonesia khususnya Budaya Jawa,” pungkasnya. (Erwanto,Ustanul/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar