BANTUL, suarakpk.com – Tersebarnya foto
salah seorang wartawan online SNN.com, yang diduga ada indikasi pemerasan dan
mengaku sebagai wartawan sorot, di group Whatsapp Dusun Loputih, Desa
Jatimulyo, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, belum berapa lama ini, sabtu (30/5/2020)
berbuntut panjang.
Diperoleh informasi, di foto tersebut di
tuliskan, "Sekilas info.... mungkin
berharga, apabila kedatangan orang tersebut atas nama Camat umahe Rejosari
Terong, saat ini mengaku sebagai wartawan sorot yang sedang berkeliling dengan
cara berkunjung ke rumah-rumah warga kita dengan dalih penelusuran BANSOS dari
Dinsos dan BLT Dana Desa, untuk dipantau dan diwaspadai indikasi pemerasan
ataupun pungli karena kebiasaane ngono kui", tulis salah satu akun
dalam pesan grup WhatsApp Dusun Loputih, Desa Jatimulyo, Kecamatan Dlingo,
Kabupaten Bantul.
Informasi yang dihimpun media
suarakpk.com, bahwa kejadian tersebut berawal dari pemantauan Giyanto alias
camat salah seorang wartawan sorot nuswantoro news, yang sedang berusaha
konfirmasi ke warga Desa Jatimulyo terkait informasi pemotongan BST (Bantuan
Sosial Tunai) dan BLT Dana Desa, sebesar Rp 200.000,-.
Dikatakan Giyanto bahwa pada Hari sabtu,
30 mei 2020 dirinya konfirmasi di rumah anggota BPD Jatimulyo Panggih. Saat itu
dia meminta istri Panggih untuk mengambil fotonya untuk di kirim ke Kades
Jatimulyo.
“Baru pada malam harinya di group
whatsapp Dusun Loputih di share foto giyanto beserta kalimat, "kemarin pas di Balai Desa menggunakan
atribut wartawan Sorot, pas pembagian tambahan BPNT dan PKH. Info dari pak
Babinsa hati-hati dengan orang ini. Posisi hari ini terpantau di umahe Panggih
BPD Loputih. Iki gur wong golek-golek kata pak babinsa. Jenenge camat wong
Rejosari Terong mengaku wartawan", katanya.
Dengan adanya informasi tersebut, Giyanto
yang memang wartawan SNN.com berusaha konfirmasi ke Kepala Desa Jatimilyo, Gunarta,S.Pd.
terkait dengan penyebaran foto dirinya di group Dusun Loputih, hari minggu 31
mei 2020 di rumah Gunarta.
“Namun saat dikonfirmasi, Kades
Jatimulyo mengaku dirinya tidak merasa menyebar foto dan tulisan tersebut di
group whatsapp dusun Loputih,” ucapnya.
Giyanto mengungkapkan, bahwa foto dirinya
yang dikirim hanya pak Kades Jatimulyo saja.
“Walaupun Kades Jatimulyo tidak
mengakuinya, namun tanggal 2 juni 2020, Kades Jatimulyo sanggup menyelesaikan
permasalahan penyebaran foto dan tulisan yang mencemarkan nama baiknya dan
mengembalikan pemotongan BST dan BLT Dana Desa ke warganya,” ungkapnya.
Di sisi lain, Kades Jatimulyo saat dikonfirmasi
di rumahnya, belum berapa lama ini, Rabu (3/6). Media suarakpk.com belum
mendapatkan konfirmasi langsung, pasalnya, Kades Jatimulyo diinformasikan sedang kontrol ke
Rumah Sakit.
Sementara, Kepala Perwakilan SNN.com, Paiman
ketika dikonfirmasi melalui selulernya, menuturkan, dirinya sangat menyayangkan
dengan tuduhan fitnah yang ditujukan ke salah satu wartawan SNN. “Karena setiap
wartawan dibekali idcard dan surat tugas serta namanya tercantum di box redaksi
SNN.com,” tutur Paiman.
Ditandaskan Piman, bukankah sudah
menjadi kewajiban wartawan harus menggali informasi tersebut agar memperoleh
berita yang berimbang, dengan cara konfirmasi dengan narasumber.
Dan mengenai beredarnya tuduhan
tersebut, Paiman menegaskan persoalan tersebut tetap akan di bawa ke ranah
hukum sesuai UU yang berlaku.
“Jangan sampai hal ini terjadi ke awak
media lainnya,” tegas Paiman.
Hingga berita ini di tayangkan, wartawan
suarakpk.com belum dapat mengkonfirmasi ulang dengan Kepala Desa Jatimulyo.
(Prapto/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar