GUNUNGKIDUL, suarakpk.com – Warga
masyarakat Dusun Winong, RT 03 RW 06 Desa Siraman, Kecamatan Wonosari, Kabupaten
Gunungkidul pagi ini, Kamis (5/12), dihebohkan dengan penemuan mayat Parni (75),
yang menggantung diri di samping kandang ayam milik Tukiman (50) yang merupakan
putra dari Parni. Diduga Parni mengalami depresi karena bertahun-tahun penyakitnya
yang tidak kunjung sembuh.
Dituturkan oleh Tukiman bahwa sekitar
pukul 05.00 WIB, dirinya yang satu rumah dengan korban bangun pagi dan hendak
memberikan makan ayam peliaraannya yang berada di kandang belakang rumah,
dirinya terkejut melihat orang tuanya Gantung diri dan teriak minta tolong
kepada warga dan masyarakat setempat.
“Saat pagi saya akan memberikan
makan ayam, saya terkejut melihat ibu saya dalam posisi mengantung, kemudian
saya berteriak minta tolong, dan tidak lama pak Wiyono bersama warga datang,”
tutur Tukiman.
Setelah itu, lanjutnya, ada seorang
warga menghubunggi Polsek Wonosari, dan tak selang berapa lama, Anggota Polsek
datang, yang kemudian menghubunggi Puskesmas I Wonosari di Karangrejek untuk
melakukan pemeriksaan bersama.
Pantauan di lapangan, korban gantung
diri dengan membawa balok kayu dengan panjang kurang lebih 1 meter, yang diikatkan
pada 2 Pohon (Kelor dan Sirsat), menggunakan tali plastik, terlihat korban
gantung diri di tengah dengan balok dengan kain yang melilit lehernya, dan kaki
berlutut menempel tanah.
Sementara, dijelaskan oleh
dr.Cutri, bahwa mayat tidak ditemukan adanya unsur kekerasan dan kejadian
tersebut Murni gantung diri.
“Kematian diperkirakan belum ada
kurang lebih 3 jam karena otot-otot masih kaku dan suhu tubuh masih panas, ada
bekas jeratan di leher korban, korban menggigit lidahnya hingga menjulur,
korban mengeluarkan kotoran dari dubur, dan korban mengeluarkan cairan
dari mulut dan alat kelaminnya,” jelas dr.Cutri didampingi petugas kesehatan, Nimrod
pasaribuan, Gunawan, Maryatun.
Salah satu anggota
Polsek Wonosari, mengungkapkan, bahwa saat polsek datang ke Tkp korban masih
dalam posisi menggantung di palang.
“Kami bersama dengan aparat desa,
pihak medis, dan keluarga, menurunkan korban dari jeratan gantung tersebut,”
pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, keluarga
bersama warga masyarakat langsung mempersiapkan pemakaman Parni di pemakaman
umum Desa setempat. (Anang/Anton/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar