Festival kali ini merupakan serangkaian dari beberapa acara menyambut hari jadi yang ter agendakan. Peserta kali ini diikuti oleh puluhan group musik Tong- tong yang berasal dari berbagai daerah yang ada di Pulau Madura.
Festival ini sengaja difokuskan bagi kesenian tong-tong sebagai ciri khas pulau madura khususnya kabupaten sumenep. Guna memperkenalkan kesenian tradisional terhadap para wisatawan lokal ataupun mancanegara.
Tong-tong sendiri pada saat ini sudah mulai dikenal dimancanegara bahkan di belanda sudah kenal dan tong-tong seakan mulai melekat di hati para turis.
Kepala Disparbudpora Kabupaten Sumenep Carto mengatakan festival kali ini akan memperebutkan hadiah uang pembinaan dengan jumlah total Rp. 85.000.000, Jumat 26/10/2019
Sedangkan untuk ketegori penilaiannya ada 3 unsur, pertama dari alunan musiknya, kedua Hiasan kereta dan selanjutnya Bunyi tong-tongnya.
“Dari 3 kategori tersebut akan dipilih 5 terbaik yang masing-masing akan mendapatkan hadiah uang pembinaan dengan total 5 juta rupiah,” katanya.
Festifal kali ini tidak menggunakan sistem kejuaraan hanya saja akan dipilih 5 terbaik dari setiap kategori dan mendapatkan hadiah dengan jumlah sama, yang beda hanya bagi grup yang ditunjuk sebagai juara umum.
“Bagi yang juara umum hadiahnya berbeda dari 5 grup terbaik, untuk juara kami sudah siapkan total hadiah Rp.10.000.000,” jelasnya.
Carto menyampaikan peserta festival musik tong-tong tahun ini sangat membeludak, sehingga pihaknya terpaksa menutup pendaftaran lebih awal.
“Maksimal peserta festival ini sebanyak 30 grup, namun apabila ada tim yang ingin berpartisipasi kami selalu terbuka tetapi tidak akan masuk penilaian, selain yang 30 grup hanya diperbolehkan tampil tapi tidak dapat nilai,” pungkasnya.
Bupati Sumenep Dr KH A. Busyro Karim. M.Si yang menghadiri dan membuka festival musik Tong-tong 2019 mengapresiasi antusias masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat masih kental dalam mempertahankan dan melestarikan budaya.
“Festival musik Tong-tong ini dalam rangka menyambut hari jadi Sumenep yang ke-750 dan merupakan bentuk peran serta pemerintah daerah dalam melestarikan musik yang dimilikinya,” kata Bupati Busyro.
Mantan Ketua DPRD Sumenep dua periode ini mengatakan pula, sesuai dengan program pemerintah daerah Kabupaten Sumenep dalam meningkatkan pendapatan di bidang pariwisata, maka pengembangan budaya seperti Musik Tong-tong sangat tepat untuk menarik minat wisatawan lokal dan manca negara ke Sumenep.
“Program kami melalui Visit Sumenep 2019 dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan. Dengan festival musik Tong-tong bertujuan untuk meningkatkan minat wisatawan lokal dan mancanegara berkunjung ke Sumenep,” ungkapnya.
Bahkan, politisi PKB mengajak kepada semua lapisan masyarakat, agar supaya mendukung program pemrrintah daerah, dalam peningkatan kunjungan wisata. “Dengan meningkatnya kunjungan wisata akan meningkatkan SDM dan dampak ekonomis bagi masyarakat,” harapnya.
Diketahui, Festival musik Tong-tong dihadiri oleh Bulati Sumenep Dr KH. A Busyro Karim. M Si, Forkopimda para OPD dan Camat se-Kabupaten Sumenep, juga hadir pula dari kerajaan Ternate, Bacan, Solo, Makassar, Bajo, Sulawesi dan kerajaan lain se-Nusantara.
Bupati berharap agar kesenian asli Sumenep ini akan menjadi budaya yang khas sebagai kesenian tradisional lokal yang dikenal oleh masyarakat luas utamanya Sumenep, secara umum Indonesia bahkan mancanegara," ungkapnya.
( AJ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar