Keterangan Foto : Kades Mono saat saling sapa dengan warganya.
Wonosobo,
suarakpk.com -
Desa patut di lindungi dan di jaga
keasliannya yang mana adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesai.
Dimana dalam berlangsungnya perkembangan desa tidak terlepas dari peran
masyarakat serta kepemipinan kepala Desa dan perangkat desa yang ada pada desa.
Yang mana semua peran dari aparat pemerintah desa maupun masyarakat amat
penting dalam proses pembangunan desa. Melalui perubahan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pengakuan terhadap masyarakat adat
dipertegas melalui ketentuan dalam pasal 18B ayat (2) yang berbunyi “Negara
mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat adat beserta hak-hak
tradisionalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat
dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam dalam
undang-undang”.(UU Desa No.6 tahun 2014).
Pembangunan desa merupakan suatu
proses yang berlangsung di desa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pembanguan nasional yang mencakup segala aspek kehidupan dan penghidupan
masyarakat. Dalam konteks pembangunan, dalam pemerintahan indonesia dicanangkan
berbagai program diantaranya seperti program inpres desa tertinggal, program
pembangunan infra struktrur pedesaan, program alokasi dana desa, program PNPM
dan sebagainya. Semua program khusus ini bertujuan untuk mempercepat upaya
pembangunan di daerah pedesaan.
Kepemimpinan merupakan sekumpulan
dari serangkaian kemampuan dan sifat-sifat kepribadian, termasuk di dalamnya
kewibawaan, untuk dijadikan sebagai sarana dalam rangka menyakinkan yang
dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan batin, serta merasa
tidak terpaksa. Kemampuan seseorang dalam memimpin juga sangat berpengaruh
dalam proses pembangunan, yang mana dalam kepempimpinan Kepala Desa amat sangat
berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pembangunan didesa.
Melihat dari
sejarah Desa Banyukembar, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo tidak
terlepas dari peran dan siapa yang memimpin. Pemimpin desa pada saat ini sebut
saja Kades Mono.
Kades Mono ialah
sosok Kepala Desa yang jabatanya dibaktikan untuk pengembangan desa yang
dipimpinya.
Dirinya yang dikenal
santun dan selalu membuka pintu rumahnya lebar-lebar bagi siapa saja yang
membutuhkan dirinya untuk dibantu khususnya warganya dan warga sekeliling desa
yang dipimpinya pada umumnya.
Beberapa ide-idenya diperuntukan untuk
pembangunan di desa yang memiliki 10 Dukuh, dimana letak pedukuhannya berjauhan
dari dukuh yang satu ke yang lain.
Terjun langsung ke lapangan merupakan
ciri pekerjaan Kades Mono, menurutnya, agar bisa dan merasakan apa yang dibutuhkan
warganya sehingga dapat secepatnya terbantu.
Keterangan foto : Kades Mono bersama perangkat dan Pengurus PKK Desa
Menurut pemikiran Kades Mono, bahwa masyarakat
sebagai salah satu subsistem suatu desa seharusnya dilibatkan dalam proses
pembangunan di desa. Keterlibatan itu dimulai dari tahap perencanaan
pembangunan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi hasil pembangunan.
“Tanpa adanya keterlibatan masyarakat
maka hasil dari pembangunan belum tentu menjawab kebutuhan masyarakat dan belum
tercapainya kesejahteraan masyarakat. Peran serta masyarakat merupakan faktor
penting dalam pembangunan desa. Peran serta masyarakat yang tinggi dapat
mewujudkan tujuan dari pembangunan secara berdaya guna dan berhasil guna”
katanya saat ditemui suarakpk.com di kediamannya.
Desa Banyukembar, Kecamatan
Watumalang, Kabupaten Wonosobo merupakan Desa yang terletak didaerah
pegunungan, memang letak geografisnya sulit dijangkau, namun setelah Kades Mono
terpilih warga masyarakat menjadi Kepala Desa, mulai terlihat perbedaan yang
dirasakan warga masyarakat, pembangunan desa menitik beratkan pada pengembangan
potensi-potensi warganya, selain itu, dirinya juga terus mencari terobosan untuk
dapat membangun ases jalan ke dukuh-dukuh wilayahnya agar perputaran
perekonomian semakin lancar dan masyarakat lebih mudah dalam mengirimkan hasil
bumi untuk diperjual belikan.
Seperti yang dikatakan salah seorang
warga yang bernama Biyono, "Pak Kades iku ora eman-eman turun langsung dan
mengantarkan warganya yang sedang membutuhkan, salah satunya adalah ketika
diminta bantuan mengantarkan warganya yang sedang sakit dan mau dibawa untuk
berobat ke rumah sakit, Pak Kades siap 24 jam untuk melayani dan membantu mengantarkan
serta mengurus segala administrasi warganya yang membutuhkan itu". ujar
Biyono sambil menghisap rokok lintingan yang menjadi ciri khas warga Wonosobo.
Senada, salah satu pengurus PKK Desa
Banyukembar, Kecamatan Watumalang, Kabupaten Wonosobo merasa bangga dan
mendukung kepemimpinan Kades Mono ini, menurutnya, Kades Mono merupakan sosok
yang kalem, murah senyum dan transparan dengan anggaran desanya.
"Kalem dan senantiasa murah
senyum itu salah satu sikap Pak Kades Mono, beliau selalu ada ide-ide baru
untuk memajukan desa. Salah satunya lomba kebersihan desa yang diadakan tahun
ini serta untuk menjalin kekeluargaan di gelarnya lomba-lomba dan pentas
kesenian dalam rangka Peringatan Hari Kemerdekaan, dan yang penting Pak Kades
itu humoris mas jadi warga tidak canggung kalau mau ketemu dengan beliau".
ujar salah satu pengurus PKK yang ikut menjadi panitia lomba.
Itulah mungkin salah satu contoh
pemimpin yang harus patut dicontoh, agar seperti tidak ada pembatasan antara
masyarakat dan pemimpinya. Saling membantu agar mewujudkan daerahnya semakin
maju dan sosok Kades Mono yang benar-benar menerapkan pelayanan, terbuka dalam
pengelolaan keuangan pemerintah, selalu melibatkan peran serta masyarakat dalam
membangun desa itulah mungkin yang nanti ditiru generasi-generasi calon
pemimpin sekarang dan yang akan datang. (gus/khol)




Tidak ada komentar:
Posting Komentar