Purworejo, suarakpk – Lagi-lagi, media sosial
memakan korban ABG di purworejo, Jawa Tengah. Sebut saja mawar, seorang gadis
belia yang masih berusia 14 tahun, mawar adalah warga desa kebongunung
kecamatan Loano Purworejo Jawa Tengah.
Dikabarkan mawar
yang semula baik, pendiam dan penurut, namun karena diduga sering main chating
di media sosial dengan seorang pemuda, akhirnya mawarpun di kabarkan menghilang
dari rumahnya.
Menurut keterangan
Ibu kandung Mawar, Sulistyorini (36) pada Hari Rabu (25/1) sekitar Jam 09:00 pergi
dari rumah tanpa pamit orang tua dan atau keluarga.
“Putri kami tidak
biasanya berperilaku demikian, kemana-mana dia selalu pamit pada kami sebagai
orang tuanya, dan dia juga tidak pernah bermain jauh dari rumah.” Jelas
Sulistyorini.
Lebih lanjut
Sulistyorini mengungkapkan “Putri kami itu tidak berpendidikan, dia hanya
berpendidikan sampai di bangku kelas 1 SD. Sehingga kami pikir dia tidak akan
pergi jauh dari rumah. Namun kenyataannya dia tiba-tiba pergi dari rumahnya sejak
hari rabu (25/1).”
Berdasarkan informasi
yang dihimpun, mawar pergi dari rumah hanya membawa sepasang pakian yang dia
kenangkan dibadan dan satu unit telefon genggam miliknya. Sulistiyorini dan
keluarga lainnya juga warga desa lainnya sudah berusaha mencarinya disekitar
desa dan hingga ke desa tetangga, semua teman di tanya, namun tidak ada yang
tahu keberadaan mawar, hingga orang tua dan warga lainnya mencoba hubungi nomer
hp mawar, namun no hpnya sudah tidak aktif lagi. Karena tidak ketemu dan sudah
lebih dari tiga hari tanpa kabar, perangkat desa dan warga lainnya menyarankan
pada orang tua mawar untuk melaporkan kejadian ini Polsek Loano Purworejo.
Berdasarkan keterangan tetangga mawar, pada hari sabtu siang (29/1), mawar Tiba-tiba menghubungi Wahyu Fatmasari yang merupakan saudara mawar melalui hp miliknya, mawar meminta Wahyu Fatmasari untuk menjeputnya di sekitar perapatan lampu merah meranti purworejo. Sontak Wahyu terkejut dan segera menyampaikan kabar tersebut kepada kedua orang tua mawar, bergegaslah Sulistyorini menghubungi perangkat desa setempat, akhirnya sulistyorini bersama perangkat desa langsung menuju ke lokasi yang sudah diberitahukan oleh mawar.
Berdasarkan keterangan tetangga mawar, pada hari sabtu siang (29/1), mawar Tiba-tiba menghubungi Wahyu Fatmasari yang merupakan saudara mawar melalui hp miliknya, mawar meminta Wahyu Fatmasari untuk menjeputnya di sekitar perapatan lampu merah meranti purworejo. Sontak Wahyu terkejut dan segera menyampaikan kabar tersebut kepada kedua orang tua mawar, bergegaslah Sulistyorini menghubungi perangkat desa setempat, akhirnya sulistyorini bersama perangkat desa langsung menuju ke lokasi yang sudah diberitahukan oleh mawar.
Wahyu mengatakan “sesampai
kami di perapatan lampu merah meranti, terlihat mawar sedang bersama seorang
pemuda, kemudian pemuda tersebut sempat melarikan diri, namun berhasil
ditangkap oleh keluarga mawar, lalu keduanya di ajak pulang, oleh orang tua
mawar.”
Lebih lanjut, wahyu menjelaskan “sesampai mawar dirumah, keduanya ditanya oleh Sulistiyorini dan keluarga.”
Lebih lanjut, wahyu menjelaskan “sesampai mawar dirumah, keduanya ditanya oleh Sulistiyorini dan keluarga.”
Dari hasil keteragan
yang dihimpun, Mawar dan pemuda dicerca berbagai pertanyaan oleh keluarga dan
warga. Akhirnya mawar mengaku kalau dirinya sudah tidak perawan lagi, mawar
mengatakan bahwa dirinya telah disetubui oleh pemuda yang diketahui bernama
Sadikun (23), warga desa setoragan rt 04/02, kecamatan kemiri, kabupaten
purworejo.
Mawar menceritakan
“saya kenal dengan sadikun melalui perkenalan di media sosial Facebook,
kemudian sadikun mengajak saya untuk ketemu"
Masih menurut
mawar bahwa pada hari rabu tanggal (25/1) Sadikun jemput dirinya di jalan raya
magelang purworejo, yang tidak jauh dari rumahnya. Sadikun langsung membawa mawar
kerumahnya sadikun di desa setoragan Rt 04/02 kemiri purworejo. Dirumah
Sadikunlah, sadikun melancarkan aksinya hingga akhirnya bisa mernggut keperawanannya
mawar.
Mawar mengatakan
“sejak hari pertama saya di rumah mas sadikun, saya sudah diajak berhubungan
begituan, dan setiap hari mas sadikun mengajak berhubungan, dalam semalam, bisa
melakukan lebih dari dua kali.”
Ketika di tanya apakah
di rumah sadikun tidak ada orang tua atau keluarganya, “selama saya di rumah
mas sadikun 5 hari, belum bertemu dengan keluarganya" jelas mawar sambil
menangis dengan rasa penyesalan.
Mendengar pengakuan dari anaknya, Sulistyorini lasung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Sementara saudara Wahyu dan wargapun yang ikut mendengarkan pengakuan mawar, mereka langsung marah kepada sadikun. Sempat hampir terjadi insiden pelampiasan kemarahan warga, warga berusaha ingin mehajar sadikun si pemuda karena ulah dan perbuatannya pada mawar yang masih dibawah umur. Namun niatan kemarahan warga bisa di halangi oleh perangkat desa setempat yang ikut hadir.
Mendengar pengakuan dari anaknya, Sulistyorini lasung jatuh pingsan tak sadarkan diri. Sementara saudara Wahyu dan wargapun yang ikut mendengarkan pengakuan mawar, mereka langsung marah kepada sadikun. Sempat hampir terjadi insiden pelampiasan kemarahan warga, warga berusaha ingin mehajar sadikun si pemuda karena ulah dan perbuatannya pada mawar yang masih dibawah umur. Namun niatan kemarahan warga bisa di halangi oleh perangkat desa setempat yang ikut hadir.
Orang Tua Mawar
yang tidak terima dengan perbuatan sadikun yang telah merusak masa depan dan
kehormatan anaknya. Bersama warga dan perangkat desa, langsung menggiring
Sadikun kePolsek Loano Purworejo untuk diproses secara hukum.
Terpisah, salah
satu anggota polisi yang menerima laporan keluarga mawar mengatakan “laporan
ini, kami terima dan akan kami tindaklanjuti secepat mungkin, dan segera kami
serahkan ke Penyidik di Polres Purworejo.” (DANIEL)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar