Gunungkidul, suarakpk.com - Pelaksanaan kirab Budaya dalam rangka peringatan HUT RI ke 78 di Kapanewon Semin berlangsung sangat meriah dan jumlah peserta sangat luar biasa,
star pertama dmulai pada pukul 12.30 dibuka oleh bupati Gunung kidul.
Kirab tersebut di ikuti oleh instansi pemerintah,sekolah dan 10 kalurahan se kapanewon semin. Kalurahan
Pundungsari mendapat undian star no 10 atau menjadi peserta terakhir.
Meski tampil mendapat urutan terakhir, tidak mengurangi semangat antusias dan kekompakan warga masyarakat dalam mengikuti Kirab Budaya tersebut sampai selesai barisan terakhir pada pukul 19.15 WIB.
Untuk 3 padukuhan mungkin sampai rumah bisa jam 21.00.
Muncul informasi atau isu bahwa Pundungsari menjadi pemenang dalam acara ini.
Wartawan suara kpk berusaha mengkonfirmasi dengan pemerintah kalurahan Pundungsari.
Lurah Pundungsari, Tumin menanggapi isu tersebut menuturkan
"Bahwa ini baru isu, ya mari kita Aamiini bersama semoga menjadi kenyataan.
karena untuk informasi pemenang baru akan di umumkn besuk pada tgl 26 Agustus 2023.
Saya sangat bangga dan terimakasih atas partisipasi antusias dan semangat warga masyarakat sangat luar biasa,
didukung oleh kekompakan pamong dan lembaga yang ada, dan mampu menampilkan seni dan budaya lokal yang ada di setiap padukuhan.
Seni budaya yang ada itu di kami kemas sedemikian rupa, sehingga harapannya nanti seni budaya yg ada di Kalurahan Pundungsari bisa dikenal oleh Masyarakat luas,
” kata Tumin Lurah Pundungsari.
Koordinator Kirab Budaya kalurahan Pundungsari, Sumidi saat d konfirmasi media suarakpk menjelaskan
"Bahwa
konsep semua seni budaya yang di tampilkan, lebih dan untuk disuguhkan didepan panggung kehormatan
di kemas dengan berpedoman pada 4 aspek kriteria penilaian di Antaranya: jumlah peserta, atraksi yang di tampilkan, kostum yang di gunakan dan kekompakan peserta.
Insyaallah Pundungsari telah berusaha untuk memenuhi kriteria tersebut.
Urut urutan seni budaya yang di tampilkan dalam kirab kemarin:
Urutan paling depan bergodo bendera sebagai bentuk cinta tanah air, seni beladiri pagar nusa sebagai perisai, barisan pamong kalurahan dan Wanita berkebaya, hal ini memiliki arti bahwa pamong kalurahan adalah abdi masyarakat yang harus siap melayani mengayomi, dan melindungi Masyarakat secara santun dan ikhlas dengan penuh kekompakan.
Barisan selanjutnya ada seni terbangan atau solawat jawa dan hadroh yang di ikuti oleh santri ustadz dan ustadzah, yang melambangkan bahwa kita butuh bekal iman dan taqwa agar budaya dan agama mampu berjalan beriringan.
Selanjutnya parade tari mbok jamu gendong yang ditampilkan di depan panggung kehormatan dengan kostum sederhana yg menggambarkan mbo bakul jamu yg sedang berjuang berjualan menggendong tenggok menjajakatn tdagangnya dengan mengambil konsep “mens sana incorpore sano” dapat memukau penonton yang masih memadati di sekitr pamggung kehormatan
Kemudian barisan gunungan hasil bumi dari tanaman yang di panen dari pemanfaatan lahan pekarangan atau disebut lumbung mataraman yang bulan juni telah di adakan penilaian lomba tingkt RT dengan peserta 49 RT se kalurahan Pundungsari yang di hadiri oleh sekdin pertanian dan pangan kab. Gunung kidul dan juga umkm kerupuk Rajang dari padukuhan karangwetan yang menjadi icon pundungsari.
Replika sapi yg melambangkn rojo dr KuBe Ternak yg ada d Pundungsari Dilanjutkan replika gardu/ poskamling dengan seni toklik sebagai simbol stabilitas kamtibmas dan gejok lesung melambangkan kemakmuran, seni tayub tradisi mboyong mbo sri/tradisi rasulan pasca panen, replika Alustista sebagai Simbol bntuk keamanan demi menjaga keutuhan NKRI, dan terakhir seni reog dan seni jelantur ragam seni budaya yang masih di lestarikn oleh masyarakat
Menjadi pemenang atau juara itu memang harapan, tujuan utama kami dalam kegiatan gelar budaya ini bisa ikut berpartisipasi untuk memeriahkan dan menampilkan semua potensi seni budaya yang ada di masing-masing padukuhan di kalurahan Pundungsari demi menjaga kerukunan dan kekompakan semua pihak dalam rangka nguri uri dan melestarikan seni budaya yg ada dan
yang tidak kalah pentingnya Event ini juga kami jadikan persiapan untuk mengikuti gelar potensi rintisan kalurahan budaya pada bulan September dengan harapan agar Kalurahan Pundungsari bisa segera meningkat statusnya dari Rintisan kalaruhan budaya menjadi kalurahan budaya”
Pungkas sumidi. ( Gun /red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar