Gunungkidul,suarakpk.com - Pembangunan Lumbung Mataram di Kalurahan Balong Kapanewon Girisubo Gunungkidul DIY, diduga melanggar ketentuan yang berlaku dan pembuatan Gasebo tidak sesuai dana yang dikucurkan. Pasalnya pohon yang terdampak dalam pembangunan tersebut ditebang dan dijual uangnya untuk membeli gorengan.
Diketahui jika lumbung Mataram yang dibangun menggunakan anggaran dana keistimewaan sebesar Rp 750.000.000 didirikan di tanah kas desa.
Berdasarkan hasil investigasi media suarakpk di lapangan pada (24/7/2023) nampak terlihat bangunan Gasebo tidak sesuai dengan dana yang di kucurkan. Bangunan Gasebo yang sudah didirikan menggunakan bahan kayu campuran ( muda)dan terlihat tidak rapi( kayu ngolet/ bengkok).
Sumarjo selaku lurah balong saat dikonfirmasi media suarakpk terkait dana pembuatan gasebo mengaku
"Biaya pembuatan gasebo tiga itu sekitar 39 juta mas itu semua yang mengurusi jogoboyo selaku ketua tpk, dan
kayu aset desa yang di tebang dijual mas
dan semua yang mengurusi Jogoboyo, " jelas sumarjo.
Disi lain hodo selaku Jogoboyo saat dikonfirmasi media suarakpk pada jumat (28/7/2023) lewat sambungan whatsapp mengaku bahwa kayu aset desa yang di tebang untuk membeli gorengan.
"Kayunya dijual mas untuk ditukar beli gorengan untuk disajikan pekerja", ungkapnya.
Ditambahkan Sumarjo jika dirinya tidak mengetahui terkait Gasebo tersebut. Dirinya menyebut Jogoboyo yang mengurusi.
"Saya tidak tahu mas, ini semua sudah diurusi Joyoboyo," terang Lurah Balong. Hingga berita ini ditayangkan media suarakpk tunggu investigasi selanjutnya.
.( team investigasi redaksi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar