Sedekah Bumi di Desa Bancak Kab.Semarang - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

13 Agustus 2022

Sedekah Bumi di Desa Bancak Kab.Semarang

Kab.SEMARANG, suarakpk.com – Upacara Sedekah Bumi merupakan salah satu upacara adat berupa prosesi seserahan hasil bumi dari masyarakat kepada alam yang dilakukan di bulan apit pada penanggalan Jawa. Upacara ini biasanya ditandai dengan pesta rakyat dan kenduren yang diadakan di balai desa atau di lahan pertanian maupun tempat-tempat yang dianggap sakral oleh masyarakat desa. Upacara ini sudah berlangsung turun termurun dari nenek moyang kita, dan berkembang di Pulau Jawa, terutama di wilayah yang kuat akan budaya agraris seperti yang ada pada masyarakat Desa Bancak Kec. Bancak Kabupaten Semarang.

Melalui tradisi ini warga berharap agar diberi banyak limpahan rezeki dan dijauhkan dari bahaya oleh Allah Yang Maha Kuasa. Sedekah bumi atau apitan juga dilakukan untuk mempererat persaudaraan antar warga. Selain itu sedekah bumi juga bertujuan meneruskan atau melestarikan budaya Jawa. Di Desa Bancak Kec. Bancak Kabupaten Semarang, setiap tahunnya biasa mengadakan kegiatan tradisional tersebut dengan hiburan wayang kulit.

Dituturkan Sekretaris Desa Bancak, Nur Arif Sulistyo,S.Pd, bahwa kemarin, Selasa (9/8/2022), Desa Bancak Kecamatan Bancak telah menggelar kegiatan bersih bersih dusun dan pagelaran wayang kulit, dalam rangka mensyukuri atas nikmat karunia yang diberikan Allah, atas panen yang melimpah, di tahun ini walaupun ada sedikit pengurangan. 

“Kemarin kita tampilkan pagelaran Wayang Kulit dari Boyolali dengan dalang Harsono atau nama kerennya Pak Kuproh bersama Grup Asmoro Laras, dan untuk tamu yang kita undang Bupati Semarang, tetapi Bupati pada waktu itu ada acara lain, sehingga menugaskan Camad Bancak, Sugeng,SE hadir di sini, Danramil juga hadir walaupun diwakili, Forkompicam dan tokoh tokoh masyarakat sedesa Bancak,” tuturnya. 

Nur Arif Sulistyo mengatakan, bahwa dirinya berharap kegiatan tersebut dapat menjadi sebuah tradisi yang terus menerus dilaksanakan.

“Apa lagi, ini adalah tradisi yang baik, yang tentunya ini tidak ada pertentangngan dalam segi Agama dan lain lain, cara jawanya nguri nguri budaya,” katanya.

Sementara ditambahkan Kaur Pemerintahan Desa Bancak, Siswanto, bahwa kegiatan tersebut, selain sebagai wujud rasa syukur, namun juga melestarikan budaya leluhur, serta dapat sebagai sarana hiburan masyarakat.

“Karena dua tahun lalu kita tidak bisa melaksanakan, karena terkait dengan pembatasan kegiatan masyarakat, tetapi Alhamdulillah, di bulan ini, Pemerintah sudah mulai membukakan diri, terkait dengan PPKM, sudah mulai dilonggarkan, sehingga kami adakan kegiatan tersebut,” jelasnya.

Ditandaskan, Siswanto, bahwa momen yang paling penting dari kegiatan tersebut sebagai sarana mengenang jasa jasa pendahulu dusun krajan, yang dulu dinamakan ancak ataupun duren.

“Karena pada waktu itu, dari nenek moyang, dengan beberapa cerita ataupun kronologi, adanya babat alas di waktu itu, dengan adanya penjahat yang ada di dusun krajan dan akhirnya juga ada dusun sempelan atau dusun kecil yang dinamakan dusun gento atau dulu dinamakan tempat persembuyian gento (begal),” tandasnya. (Erwanto/red)
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)