Dia berucap bahwa tak sedikit pun niatannya untuk menggantikan nama ibu kota kabupaten.
"Yang perlu masyarakat luas ketehui lebih jauh bahwa acuan saya bekerja tidak membuat program kegiatan baru. Tapi apa yang saya buat itu semata mata berangkat dari sebuah kebijakan,"jelas DR Bahri.
Seperti nama Ibu Kota Kabupatan Muna Barat (Laworo,red) yang sudah disebutkan dalam undang undang nomor 14 tahun 2014.
"Itu saya tidak berani untuk merubahnya. Karena nama ibukota kabupaten itu sudah ada dalam undang-undang dan itu saya harus taat,"jelasnya.
Kata dia yang dimaksudkan adalah meruba Laworo menjadi Laworuku. Itu pada konteks lain. Yakni sebuah nama di kompleks perkantoran bumi praja Laworoku.
"Saya ingin kenapa Laworuku? Karena kita ini terdapat tiga wilayah besar yang menjadi perhatian pembangunan kita dan itu harus seimbang makanya saya gabungkan menjadi Lawa Tiworo Kusambi (Laworoku,red)," sebutnya.
Nah kalau ini tidak segera disikapi, maka kasihan saudara saudara kita yang ada di Kusambi.
"Ini juga sebelumnya kita sudah bahas bersama dengan lembaga adat. Saya sudah bicarakan dengan para orang orang tua kita yang masuk dalam lembaga adat yang tugasnya adalah memberikan saran dan oendapat kepada saya dan itu mereka sepakat kalau nama Kompleks perkantoran Bumi Praja Laworoku,"tutupnya. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar