BATANG, Suarakpk.com - Pemilihan kepaladesa serentak tahun 2022 yang akan dilaksanakan pada hari minggu mendatang (29/5/2022), kembali memunnculkan fenomena money politik atau politik uang.
Hal tersebut diakui Sudiarto selaku salah satu calon kepala Desa Semampir, kecamatan Reban, kabupaten Batang, Jawa Tengah, kepada suarakpk.com dikediamannya selasa, (24/5/2022). Bahwa dirinya diduga akan melakukan money politik, walaupun panitia tidak mengijinkan, dan peraturan pemerintah tidak memperbolehkan, namun menurut Sudiarto hal tersebut adalah hal yang wajar dan dianjurkan bebas didesanya.
"Saya memang terbuka untuk modal politik memang saya pakai modal uang, karena disini diadakan, dan masalah money politik dianjurkan bebas," Katanya.
Selain itu, Sudiarto mengatakan bahwa dirinya ingin terbuka kepada masyarakat untuk bisa menjadi kepala desa yang jujur dan amanah.
"Saya ingin meluruskan pemerintahan yang sudah baik menjadi lebih baik, yang sudah maju juga saya bikin lebih maju lagi untuk pembangunan desa," Katanya.
Lebih lanjut, Sudiarto juga mengungkapkan bahwa dirinya akan melakukan politik uang atas kehendak dirinya sendiri, karena menurutnya jika Warga tidak diberi uang, maka semuanya tidak akan memberikan suaranya.
"Saya jujur dari kehendak saya pribadi, dan kenapa saya melakukan money politik, itu karena saya harus mendengarkan pengakuan masyarakat bahwasannya kalau yang ngasih uang banyak itu yang di toblos (sing ono duwite sing tak toblos), mending kalau blanko itu kan datang ke TPS, ini malah nggak mau datang, kata para Warga," Tutur cakades.
Sementara menurut ketua panitia pemilihan kepala desa Hartono, kepada suarakpk.com dirinya mengaku bahwa tidak ada istilah money politik, dan kalau untuk mengambil simpati warga dipersilahkan dengan caranya sendiri - sendiri, selain itu dirinya juga tidak membenarkan bahwa kalau ada Warga yang tidak diberi uang itu tidak akan hadir.
"Saya jamin itu tidak benar,karena saya Warga sini, saya tahu sendiri kalau masyarakat itu, ada uang atau tidak ada uang pasti tetep milih karena mereka itu butuh kepala desa, itu jawaban dari masyarakat," Jelasnya.
Disisi lain, Beberapa Warga Desa Semampir yang enggan disebut namanya ketika dimintai keterangan suarakpk.com, pihaknya juga mengaku bahwa apa yang dikatakan Cakades Sudiarto tentang masyarakat yang tidak akan milih jika tidak diberi uang adalah hal yang sama sekali tidak benar.
"Setahu saya si nggak seperti itu ya" Pungkasnya. (Tim/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar