MUNA, suarakpk.com - Persoalan mutasi lingkup Pemkab Muna tanggal 14 Maret 2022 lalu, masih meninggalkan riak.
Dari surat keputusan (SK) pejabat di lingkup Pemkab Muna utk pejabat eselon 3 yang sudah menerima SK, masih menyisahkan pejabat eselon 4 dan kepala sekolah yang sampai hari ini masih menungguh penyerahan SK, diisinyalir menuai polepik baru.
Telah tersebar informasi di masyarakat bahwa ada pejabat yang tidak dilantik dan tidak mendapatkan sumpah jabatan namun akan dengan secara tiba tiba mendapatkan SK dan akan ditugaskan untuk mengganti posisi jabatan yg notabene akan merebut dengan paksa jabatan pejabat yang telah diligitasi sebagai pejabat sah sesuai penugasan berdasarkan SK yang diterbitkan Bupati terdahulu.
Dan anehnya lagi, yang bakal menggantikan itu adalah juga ASN yang tidak ikut dilantik.
Karena itu, maka diimbau kepada pemegang kekuasaan tertinggi dilingkup birokrasi Muna, dalam hal ini Sekab Muna diminta untuk mengambil sikap tegas.
Sebab ini akan berdampak pada konflik horisontal diinternal.ASN. "Belum selesai masalah lama, kini ada lagi masalah baru,"sebut salah seorang warga Kota Raha prihatin.
Dia menilai bahwa kebijakan pimpinan sudah disalah artikan. "Kalau sudah begini pasti yang akan disalahkan adalah pemimpinnya. Kasihan dong pak bupati dan wakilnya yang tidak tau apa apa tapi ikut disebut sebut.
Seperti kejadiannya sebelumnya yakni didalam pengeluaran SK, pejabat yang diambil sumpahnya pada dinas yang bersangkutan, namun terima SK sudah dipindahkan ke dinas lain.
"Kan ini lucu lucu. Apalagi kalau kita bicara aturan, ini adalah sudah salah besar. Karena pejabat yang tidak dilantik, tiba tiba mau dimutasi dengan diterbitkan SK bersamaan dengan SK yang sudah di lantik. Seolah olah mereka ikut juga dilantik. Katanya lupa disebut namanya. Kan ini aneh,"tambahnya lagi.
Karena itu mungkin sudah selayaknya hal hal krusial seperti begini sudah harus disikapi secara akal sehat oleh pimpinan. (Udin Yaddi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar