BLORA, suarakpk.com. Kondisi jalan raya utama Desa Doplang yà ng menghubungkan ke pusat kota Kecamatan Jati saat ini sangat memprihatinkan dan kòndisinya rusak parah.
Jalan poros ini merupakan urat nadi bagi ekonomi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi desa desa di Kecamatan Jati.
Terlihat pantauan awak media suarakpk.com jum,at (05/11/2021) melihat langsung keadaan jalan poros Doplang yang berlokasi di Desa Bangklean.
Hal ini menjadi keluhan masyarakat karena rusaknya jalan ini semakin hari semakin parah dan hancur, kepedulian masyarakat khususnya Paguyupan sopir dan pengusaha lokal bersama - sama mengadakan iuran untuk membeli grosok untuk menguruk jalan yang berlumpur dan berlubang.
Adannya swadaya masyarakat dimusim kemarau kemarin, sedikit membantu masalah kerusakan jalan ini, jika hal ini tidak dilakukan dipastikan jalan yang ada ditengah hutan semakin rusak parah dan dipastikan kendaraan tidak bisa melewati jalan ini.
Hal ini dibenarkan Kades Bangklean, Mulyono, kepada awak media suarakpk menjelaskan, desanya berpenduduk banyak, ada 12 dusun letaknya di terpencar jauh ditengah hutan. Wilayahnya merupakan perbatasan langsung dengan Kabupaten Ngawi Jawa Timur.
Mulyono menambahkan desanya tahun ini tidak mendapat alokasi dana APBD Blora untuk pembangunan lanjutan jalan cor rabat beton. " Padahal sebelumnya sudah muncul drap tahun 2021 desanya dapat alokasi, gak tau kok hilang lagi, " keluhnya.
Sebagai kades ia merasa kecewa karena hal ini sebenarnya sudah diketahui warganya.
Pihaknya berharap di tahun anggaran 2022 Pemda Blora memperhatikan aspirasi warga desanya, supaya infrastruktur jalannya bisa baik dan bisa memajukan ekonomi pedesaan. Saat ini menjadi keluhan warganya karena akses jalan menuju Kecamatan Jati maupun ke Kota Blora untuk bisnis maupun mengurus atministrasi terhambat karena infratruktur jalannya masih rusak parah.
Pihaknya tidak menampik kata orang bahwa warga desanya untuk bisnis banyak melakukan kegiatan di kabupaten Ngawi Jawa timur karena faktor infrastruktur Jalan dan jarak.
Menurut SJ (40) pengusaha muda warga Dongringin yang sering aktivitas belanja ke pasar Randublatung, mengeluhkan resiko kerusakan kendaraan terutama spare part ban sering mengganti.
Hal ini memberatkan warga maupun pengusaha lokal desa dan berimbas naiknya harga sembako di desanya.
SJ berharap kepada Bupati Blora H. Arif Rohman, DPRD Blora, dan dinas terkait untuk memperhatikan keluhan/aspirasi warga Desa Bangklean dan Gempol yang berada di wilayah dalam hutan. ( Dwi / red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar