BANTUL, suarakpk.com – Budaya dan Seni, merupakan benteng pertahanan yang sangat kuat dalam menjaga nilai persatuan, kesatuan bangsa dan negara Indonesia, yang dikenal kaya akan keanekaragaman, baik suku, budaya, seni serta adat istiadat. Kesemua keanekaragaman tersebut dapat terangkai indah dan kuat yang tertuang dalam falsafah Bhineka Tunggal Ika.
Dari dasar tersebut, Paguyuban Seni Karawitan Laras Madu Murti dari Dusun Kembaran Rt.05 Kalurahan Tamantirto Kapanewon Kasihan, Bantul, belum lama ini, Jumat (12/11/21), menggelar pentas seni karawitan tersebut di Padepokan Bagong Kusudiharjo.
Pentas seni, dengan iringan musik gamelan jawa yang merupakan bantuan dari Dinas Kebudayaan DIY tersebut, menampilkan 35 peserta, yang terdiri dari peserta anak-anak 15 orang, peserta ibu-ibu dewasa 20 orang.
Pantauan di lapangan, untuk peserta dari anak anak membawakan Gending Lancaran SSB, Lagu Jaranan, Lancatan Manyarsewu serta Lancaran Penghijauan, sementara untuk ibu-ibu menampilkan Gending Ladrang Susilomadya, Ladrang Pangkur kemudian Ketawang Rajaswala serta Lancaran Lumbungdeso juga Lancaran Gugurgunung.
Ketua Paguyuban Seni Karawitan Laras Madu Murti, Wakidi S.Pd, di sela-sela acara pentas, menjelaskan bahwa pentas tersebut merupakan bukti, jika seni budaya tradisional jawa, masih banyak diminati oleh masyarakat jogjakarta, walau tidak dipungkiri, saat sekarang serbuan budaya luar begitu banyaknya, serta untuk membuktikan, jika bantuan gamelan dari Dinas Kebudayaan DIY tersebut memang sangat bermanfaat,
"Kami mendidik generasi penerus, untuk tetap mencintai, serta melestarikan seni budaya tradisional jawa yang adiluhung, agar ke depan, generasi penerus, tetap bisa menjaga adat istiadat dengan aneka seni budayanya," jelas Wakidi.
Dikatakan Wakidi, bahwa dirinyalah yang melatih 15 anak yang pentas, dan dari 15 anak tersebut, ada yang masih duduk di kelas 2 SD, yaitu Syfa sebagai Wiyogo Putri, serta Azka sebagai Wiyogo Putra, sedangkan untuk melatih ibu ibu, dirinya dibantu oleh Ir.Sujiyem.
“Ibu ibu harus terus semangat berlatih, jangan hanya di depan saja,” katanya.
Wakidi berharap, selain sebagai hiburan di dalam menjalankan kesibukan dalam berumahtangga, juga dapat melatih keterampilan dan kemapanan hati serta olah pikir.
“Sedangkan untuk anak anak, diharapkan dapat memotivasi anak anak lainnya untuk ikut aktif dalam kegiatan seni budaya tersebut, sehingga mampu menjadikan filter masuknya budaya asing yang nyata mempengaruhi generasi muda,” harapnya. (Gianto/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar