Oknum Perawat RSUD Salatiga Turunkan Psikologisnya Pasien, Seperti Ini Tanggapan Walikota - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

17 Oktober 2021

Oknum Perawat RSUD Salatiga Turunkan Psikologisnya Pasien, Seperti Ini Tanggapan Walikota


SALATIGA, suarakpk.com - Pelayanan oknum perawat jaga di Gedung Flamboyan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga dinilai sangat mengecewakan keluar game pasien rawat inap, pasalnya keterangan oknum perawat yang berlebihan tanpa dasar hasil medis ini justru menimbulkan rasa skeptis kesembuhan seorang pasien. 

Sebagaimana dituturkan oleh Putri Pasien bernama Febrina bahwa ibunya dirawat di RSUD Kota Salatiga karena jatuh di jalan kemarin Sabtu (16/10/2021). 

"Ibu saya informasinya jatuh di jalan saat perjalanan pulang dari jualan di pasar gedangan. Dan karena merasa nyeri, oleh tetangganya dibawa ke RSUD Salatiga," tuturnya. 

Febrina Minggu, (17/10/2021) mengatakan, saat di Flamboyan, justru Pasien atasnama Suparti warga sawahan Kencandran Salatiga, justru mendapatkan keterangan dari perawat jaga sore Sabtu (16/10/2021) di lantai 2, bahwa ibunya bakal dioperasi, menurut perawat, terjadi patah tulang rusuk, dikhawatirkan menusuk paru-parunya. 

"Saya mendengar ibu dirawat di RSUD, saya langsung menemui ibu yg dalam kondisi menangis ketakutan dioperasi, beliau selalu minta pulang Dan tidak mau dioperasi tulang," ungkapnya. 

Dijelaskan Febrina, setelah dilakukan visit oleh dokter sorenya, diperoleh keterangan, bahwa tdk perlu operasi, justru dokter mengatakan, bahwa hasil rodgen belum jadi, bagaimana bisa memastikan operasi tulang. 

"Saat visit dokter, diterangkan, tidak ada operasi, justru jika rasa nyeri sudah berkurang, pasien diijinkan pulang rawat jalan, dan pasien menunggu hasil rodgennya," jelas Febrina. 

Ditegaskan oleh Febrina, bahwa perawat telah lancang mejelaskaan hasil pemeriksaan medis pasien, walaupun belum memperoleh kepastian medis sebenarnya, sehingga menurunkan mental pasien. 

"Saya heran, darimana dasar perawat itu menjelaskan hasil pemeriksaan medis, sedangkan hasil penelitian medis belum jelas, tapi sang perawat berani mengatakan seolah itu benar, sehingga menurunkan tingkat psikologisnya pasien," tegasnya. 

Febrina mengaku kecewa dengan keterangan oknum perawat jaga lantai 2 Gedung Flamboyan, yang telah sengaja menurunkan mental paisen hingga memunculkan rasa ketakutan pasien. 

"Ini justru apa yang menjadi keterangan oknum perawat tersebut bisa dikatakan pelanggaran, karena dengan sengaja telah mempengaruhi psikologisnya pasien dan dapat membahayakan yang berakibat fatal bagi pasien rawat inap," ucap Febrina. 

Sementara, Walikota Salatiga, Yulianto,SE.,MM, saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp (WA) membenarkan buruknya layanan di RSUD Salatiga, sehingga banyak diperlukan adanya pembenahan layanan dan management. 

"Iya memang RSUD masih banyak pembenahan pelayanan dan manajemen," terang Walikota. 

Saat Walikota ditanya tentang Nomor Handphone Direktur RSUD, dengan tegas Walikota mengatakan tidak diperlukan statmen Direktur, menurutnya sudah cukup dengan Walikota. 

"Nggak usah dengan direktur, gak papa langsung dari walikota," tegasnya. 

Ketika ditanya bagaimana langkah Walikota dengan adanya layanan RSUD yang selama ini buruk, Yulianto menandaskan, bahwa RSUD merupakan Milik pemerintah Kota Salatiga, wajib memberikan layanan terbaik pada masyarakat. 

"RSUD punya pemerintah kota jadi seluruh jajaran dari direktur sampai dengan cleaning harus memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat," tandasnya. 

Kembali, Yulianto menegaskan, bahwa Pelayanan RSUD harus berubah baik. 

"Pelayanan RSUD sekarang harus berubah lebih baik," tegasnya. 

Selain itu, suarakpk.com juga belum memperoleh keterangan dari Direktur RSUD. 

Sebagaimana diketahui secara umum, terkait pelayanan perawat di RSUD dinilai sangat buruk, dan hanya mengedepankan pembagunan fisik tanpa diimbangi layanan yang baik dan prima. 

Ketegasan Walikota di atas seolah mensiratkan slogan "RSUD SALATIGA SAYANG MASYARAKAT" hanya pepesan kosong. 

Hingga berita ini ditayangkan, diperoleh informasi, bahwa pasien Suparti diijinkan pulang besok senin (18/10/2021), sehingga, membatalkan pindah kamar yang telah direncanakan. (Tim/red) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)