GROBOGAN, suarakpk.com – Dalam upaya memudahkan pelayanan kepada masyarakat tentang kebutuhan administrasi kependudukan, Pemerintahan Pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menerbitkan Mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian resmi meluncurkan Mesin ADM pada bulan November 2019 lalu. Dan saat ini, mesin ini sudah tersedia dan beroperasi dengan baik di seluruh Kecamatan.
Dengan mesin tersebut, masyarakat dapat lebih cepat dan mudah mengurus kepentingan data administrasi kependudukan (adminduk) secara mandiri.
Seperti diketahui, Mesin ini dengan mudah dan cepat melayani kebutuhan masyarakat tentang data administrasi kependudukan misalnya E-KTP, Kartu Keluarga (KK) Akte Kelahiran, dan masih banyak lagi keperluan administrasi lainnya.
Namun sayangnya, kemudahan dan kecepatan penerbitan dokumen tersebut, masih terkendala jarak dan waktu menuju Kantor, di mana terdapat Mesin ADM tersebut. Jika keberadaan mesin ini kebanyakan masih ada di Kantor-kantor Kecamatan, maka masyarakat juga harus mendatangi mesin cetak canggih tersebut. Yang menjadi masalah tentunya bagi masyarakat yang berdomisili jauh dari Kantor Kecamatan.
Mendasarkan kendala tersebut, Pemerintah Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, justru berinisiatif mendekatkan Mesin ADM ini ke wargannya.
Melalui anggaran dana desa Tahun 2021, mesin ini berhasil dibeli dengan harga sebesar Rp.15 juta. Dengan dukungan sepenuhnya dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Grobogan Alat ini sudah berhasil diuji cobakan. Namun sayangnya, ada beberapa kendala yang dihadapi Pemerintah Desa maupun masyarakat pengguna, sehingga alat ini belum bisa beroperasi secara optimal.
Dituturkan Kepala Desa Cingkrong, Jasmi, bahwa untuk pengoperasioan mesin ADM, masih perlu adanya pembenahan-pembenahan lanjutan, sehingga kedepan bisa beroperasi dengan baik dan lancar.
"Kendala yang sering terjadi, adanya gangguan internet yang kadang sinyal terlalu lemah, sehingga mesin tidak bisa terkoneksi," tutur Jasmi di sela - sela rapat desa. Selasa (14/09/2021).
Ditandaskan Jasmi, bahwa dirinya akan segera mengupayakan akses internet lebih baik lagi dan melakukan sosialisasi ke masyarakat. Dirinya berharap ke depan masyarakat tidak bingung lagi dalam mendapatkan pelayanan administrasi kependudukan bagi warganya.
Jasmi, menegaskan bahwa masyarakat akan tetap mendapatkan pelayanan maupun memperoleh hasil dokumen cetak secara gratis.
Sementara, menurut salah satu pegawai pengadministrasi, selain kendala sinyal internet, masyarakat pada umumnya juga masih belum melek teknologi, sehingga mereka kebanyakan belum mampu dalam pengoperasiannya.
"Mereka masih terbiasa minta dilayani oleh pihak pegawai administrasi desa, sehingga mereka belum terbiasa dengan alat ini," kata salah satu pegawai administrasi.
Diakuinya, bahwa selama ini, Pemerintahan Desa kurang memberikan sosialisasi ke masyarakat, sehingga mereka banyak yang belum faham, padahal tekhnologi ini diciptakan agar semua bisa lebih cepat dan dipermudah.
“Prosesnya cukup dengan HP Android dan bisa dilakukan kapanpun dan di manapun berada. Tidak perlu mengantri dan perlu waktu lama jika dibandingkan dengan cara lama,” pungkasnya. (Hari/Red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar