BLORA, suarakpk.com - Pagi itu suasana tenang tidak ada gejala tanda tanda akan terjadi peristiwa Kesonggo kurdo akan bergejolak lagi. Kawasan yang terletak di Desa Gabusan Kecamatan Jati Kabupaten Blora itu berbatasan dengan wilayah Kabupaten Grobogan. Kurdo atau semburan kali ini terjadi hari Selasa ( 28/09/2021) sekitar jam 07.00 wib.
Pantauan di lapangan kawah kesonggo menggeluarkan lumpur kembali atau kurdo menurut istilah warga setempat. Semburan berlangsung kurang lebih 5 menit dengan mengeluarkan lumpur seluas hampir 1 hektar dengan ketinggian lebih dari 2 meter. Semburan kali ini merupakan yang pertama di Tahun 2021 tepatnya di bulan September ini.
Peristiwa ini juga mengundang perhatian warga setempat terutama warga Desa Gabusan yang kebetulan berada di sawah tidak jauh dari lokasi semburan. Beruntung semburan itu tidak berdampak sampai ke warga sekitar.
Sebagian warga yang kebetulan berada tidak jauh dari lokasi yang membawa HP langsung merekam dan mengabadikan kejadian itu. Dituturkan salah satu warga bahwa kejadian serupa, seperti itu biasanya terjadi pada saat pergantian musim.
Begitu mendapat informasi Peristiwa di kawasan Kesonggo, Kapolsek Jati Polres Blora AKP Eko Adi Saputro SH, M, H bersama Danramil 11 Kodim 0721/ Blora, Kapten Chb M, Rifai bersama Kasi Pol PP Supriyo, S. H. segera melundur ke TKP. Sampai di lokasi Kapolsek dan Koramil mengamanan lokasi untuk mengantisipasi kejadian yang lebih buruk. Banyaknya Warga yang berdatangan ke lokasi terpaksa pihak keamanan melokalisir TKP.
Kapolsek Sulursari Polres Grobogan Iptu Sunarto, S. H. beserta Danramil 11 Kodim 0717 Grobogan Kapten Inf Susilo Bimo juga datang ke lokasi, karena memang wilayah ini merupakan wilayah perbatasan Grobogan dengan Kabupaten Blora.
Lokasi merupakan kawasan KPH Randublarung.perbatasan wilayah Desa Bendokerep Kecamatan Gabus Kabupaten Grobogan. Dengan Desa Gabusan Kecamatan Jati Kabupaten Blora. Karena wilayah perbatasan langsung sehingga kedua belah pihak saling koordinasi untuk mengamankan lokasi dari warga dan memasang himbuan larangan untuk warga tidak mendekat ke lokasi titik kawah Kesonggo.
Didampingi Iptu Sunarto, Kapten Chb M, Rifai, Kapten Inf Susilo Supriyo, saat mengadakan wawancara dengan beberapa awak media, AKP Eko Adi Saputro menjelaskan bahwa peristiwa letupan/kurdo terjadi pagi hari sekitar jam 07,00 wib. Letupan lumpur panas bercampur Gas beracun berbau belerang keluar dari dalam perut bumi Kawah Kesonggo.
Setelah kurdo selesai pihaknya bersama tim juga mengadakan pengamatan langsung dilokasi berjarak 2 meter dari lokasi, dan memastikan letupan atau kurdo kali ini yang mengeluarkan lumpur panas cukup banyak. Dampak letupan hampir 1 hektar luasnya. Sedang ketinggian lumpur mencapai hampir 2 meter.
AKP Eko Adi Saputro juga menambahkan, bahwa pihaknya bersama Polsek Sulursari, Koramil Jati dan Sulursari, menghimbau kepada masyarakat yang datang untuk tidak mendekat. " Untuk pengaman kami pasang banner bertuliskan himbuan kepada warga akan bahaya gas yang keluar dari kesonggo dan dilarang mendekat," jelas AKP Eko Adi Saputro.
Saat awak media suarakpk menemui salah satu warga yang sedang aktivitas di sawah dekat lokasi inisial Prj (45) warga Desa Gabusan menuturkan bahwa peristiwa seperti ini hal biasa. " Alhamdulillah kurdo kali ini tidak ada korban jiwa dan harta benda ," tuturnya.
Peristiwa letupan serupa terjadi pada Bulan Agustus Tahun 2020 yang lalu. " Pada peristiwa itu telah menelan korban berupa hewan ternak kerbau sebanyak 17 ekor milik warga Dukuh Mekuwon lor Desa Gabusan mati terjebak lumpur. Bahkan beberapa warga keracunan karena menghirup gas beracun, " tutur warga yang lain. (Dwi red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar