GUNUNG MAS, suarakpk.com - Dengan memperhatikan perkembangan kasus penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19) tahun 2020 – 2021 di Kalimantan Tengah, Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Provinsi Gelar Rapat Evaluasi Pencegahan secara virtual dan diikuti seluruh Kabupaten/Kota, termasuk Gunung Mas (Gumas), Rabu ( 17/03/2021).
Pemerintah Kabupaten Gumas melaksanakan Zoom Meeting di ruang Rapat Lantai Satu Kantor Bupati, dengan dihadiri Wakil Bupati Efrensia LP Umbing, Wakil Ketua I DPRD Binatha, Kapolres AKBP Rudi Asriman SIK, Pabung Kodim 1016/Plk Kapten Inf M Ayyub, Tim Satgas Covid-19 dan Kepala Perangkat Daerah.
Dalam sambutan tertulis Gubernur Kalteng yang dibacakan Wakil Gubernur Habib Ismail, sebagai Kepala Daerah mengapresiasi kerja keras seluruh lini yang tergabung dalam satgas penanganan Covid-19, baik di tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, khususnya para tenaga kesehatan yang berjibaku merawat pasien bergejala sampai dengan saat ini.
“Dalam hal ini tentunya hal ini harus terus di tingkatkan mengingat kasus kematian hingga saat ini sudah mencapai 398 orang,” ucapnya.
Lanjutnya, Kalteng menduduki posisi urutan ke-16 jumlah kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia, dimana dalam perawatan sementara, yakni berjumlah 1.442 orang. Persentasi dalam perawatan di Kalteng sama dengan Nasional yaitu berjumlah 13.551 orang.
“Tingkat kesembuhan Covid-19 di Kalteng lebih tinggi dari tingkat kesembuhan secara Nasional,” tutur Habib.
Wabup menyampaikan perkembangan Data Covid -19 di Gumas pada tanggal 16 Maret 2021 perawatan sementara berjumlah 547 orang dan yang sembuh berjumlah 468 orang dan yang meninggal sejumlah 8 orang.
“Adapun upaya yang dilakukan dalam menekan penyebaran covid 19 selama ini yaitu dalam pembentukan satgas Covid-19, baik tingkat kabupaten, tingkat Kecamatan, maupun tingkat desa semua sudah terbentuk," ujarnya dalam sesi paparan diskusi.
Ia juga menyampaikan terkait kendala yang ada selama ini di Gunung Mas, seperti, tidak mempunyai PCR, sehingga hasil swab harus terlebih dahulu di kirim ke palangkaraya.
“Jadi kita harus menunggu hasilnya 2 sampai 3 hari, dan yang kedua kendalanya disiplin protokol kesehatan oleh masyarakat yang masih rendah,” terang Efrensia. (hms/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar