KENDARI, suarakpk.com - Dikabarkan Presiden RI Jokowi, yang di rencanakan akan berkunjung di bumi anoa, pada 22 Oktober 2020 mendatang. Dalam rangka peresmian jembatan teluk Kendari.
Forum Pemerhati Masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) Tolak Kedatangan Presiden Jokowi di Sultra.
Agry Al faat mengatakan, rencana kedatangan orang nomor satu di Indonesia, sebagai responsif untuk menyalurkan aspirasi secara lansung kepada Presiden Jokowi terkait polekmik-polekmik hangat yang terjadi belakang ini, baik di daerah maupun dipusat.
"Kami menolak secara tegas, jika Jokowi menginjak kaki di Sultra, berbagai kasus UU Omnimbus Law yang di anggap kontroversi dan kasus pelanggaran HAM yang sampai hari ini belum tuntas sehingga menimbulkan kerusuhan di berbagai daerah, yang seharusnya mempriotaskan soal kisruh kebangsaan,” ungkap Agry al faat selaku ketua FPMS.
Dalam beberapa waktu belakangan ini, sorotan media masa dan iklim perbincangan publik sedang digegerkan hangatnya isu yang krusial, seputar Omnibus Law dan diwarnai dengan aksi demonstrasi, sebagai bentuk penolakan atas pengesahan UU Ciptaker, dari berbagai elemen kelompok masyarakat, yang kemudian berbuntut kerusuhan di berbagai daerah.
"Pengesahan UU Ciptaker, pemerintah terkesan terburu-buru dan yang seharusnya melibatkan semua pihak elemen masyarakat dalam prosesnya sebagaimana tertuang
Padahal dalam pasal 96 UU No. 12 Tahun 2011," ujarnya Minggu 18/09/2020.
Tak hanya itu, penolakan ini sebagai bentuk reaksi terhadap kejadian sedarah tewasnya Alm. Randi-Yusuf belum ada kejelasan dari pihak kepolisian.
"Untuk mengingatkan Presiden dan berkordinasi dengan kepala lembaga negara yang berwenang, ada sekelompok mahasiswa yang menolaknya dan sudah setahun lebi, belum ada keadilan dan kepastian hukum terhadap tewasnya Alm. Randi-Yusuf yang di tembak oknum kepolisian," pungkasnya. (Randy Yaddi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar