Ketgam M Boru M saat disidang warga terkait pembobolan uang PKH diaula kantor Desa Parsel Senin 20/07/2020.
Batu Bara, suarakpk.com - Terbongkar, uang warga penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dibobol oknum agen e-warong.
Kasus tersebut terjadi di Desa Tanjung Sigoni dan Desa Pakam Raya Selatan (Parsel) Kecamatan Medang Deras Kabupaten Batu Bara Sumatera.
Kejadian terungkap karena beberapa warga mempertanyakan kepada pendamping PKH dari Dinas Sosial untuk Desa Parsel Rabiatun Adawiyah, kenapa uang mereka selalu angka O.
Namun setelah dicek dan diambil slip rekening ternyata uangnya sudah masuk dan ditarik oleh seorang oknum perempuan berinisial MM.
Hal ini juga diakui oleh MM saat rapat dikantor Desa Parsel Senin (20/07/2020) dan disaksikan puluhan warga juga Kadis PMD Batu Bara Radiyansyah F Lubis, Pendamping PKH Rabiatun Adawiyah, Babinsa Wahyudi, Kades Parsel Parluhutan Situmorang.
" Ada 8 orang pak uang saya ambil" kata MM dihadapan warga.
Kepada wartawan, Pendamping PKH Desa yang disebutkan Rabiatun Adawiyah mengatakan persoalan tersebut sudah dilaporkan ke Tipikor Polres Polres Batu Bara.
" Hari ini pukul 01 Wib, yang bersangkutan (MM-red) dan beberapa warga akan diperiksa Tipikor Polres Batu Bara dikantor Dinas Sosial Batu Bara" katanya.
" Ada 8 orang uang warga yang dibobol pelaku, 2 orang warga Desa Tanjung Sigoni dan 6 orang warga Pakam Raya Selatan" tutupnya.
Dalam hal ini warga meminta agar persoalan tersebut diusut tuntas oleh Dinas Sosial.
" Ini harus diusut tuntas, jika tidak, kami puluhan warga yang akan melapor langsung ke penegak hukum, karena kami menduga ada aktor lain dibalik pembobolan ini" kata J Sitorus diaminkan warga lain.
Seorang warga lain yang tidak mau menyebutkan namanya mengungkapkan, setiap Bulan MM meminta kartu ATM berikut PIN kepadanya dengan alasan hendak melihat saldo beras, namun bukannya beras yang di dapati, malahan uang PKH nya yang berkurang.
" Alasan mau lihat saldo beras dan dimintanyalah ATM dan PIN, karena percaya, saya kasi PIN nya, dan dipegangnya ATM saya 3 hari, setelah itu barulah dikasi taunya kalau saldo beras tidak ada, dan sewaktu saya mau mengambil uang PKH, eee ternyata uang didalamnya berkurang dan dia (MM) mengaku telah mengambil sebanyak Rp 500 ribu " ungkapnya.
(575)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar