GUNUNGKIDUL, suarakpk.com – Pembagian
Bantuan Sosial Tunai (BST) yang sumber dananya dari Dinas sosial dan Bantuan
Langsung Tunai (BLT) yang sumber dananya dari Dana Desa, seharusnya tepat
sasaran dan bisa membantu meringankan beban bagi warga yang menerimanya dan
bermanfaat buat kebutuhan hidup selama pandemi ini. Terutama bagi warga yang
sama sekali tidak pernah mendapatkan bantuan apapun.
Tetapi kenyataan yang terjadi di lapangan
banyak penyimpangan, kususnya di Dusun Sumberan, Desa Kenteng, Kecamatan
Ponjong pembagian bantuan BST dan BLT muncul dugaan adanya penyelewengan berupa
pemotongan dana BST dan BLT yang besarnya berkisaran dari Rp.50.000 sampai Rp.150.000.
Informasi yang berhasil dihimpun di
lapangan, Senin 15/6/2020 terkait pemotongan bantuan BST dan BLT yang terjadi
di dusun sumberan. Menurut keterangan beberapa warga sumberan yang mengaku kalau
bantuan BST dan BLT di dusun sumberan telah dipotong Rp.50.000 sampai Rp.150.000,
pemotongan itu sendiri dikoordinir oleh RT atas perintah dukuh Ika Apriani.
Sementara, Kepala Desa Kenteng, Sukarno,
saat dikonfirmasi, Senin (29/6/2020) mengaku tidak mengetahui adanya potongan
BST dan BLT DD di Dusun Sumberan.
"Kalau masalah pemotongan itu, saya
tidak tahu mas, masalahnya terjadi bukan di Desa,” ucap Sukarno.
Kepala Desa Kenteng pun mempersilahkan,
dugaan adanya pemotongan BST dan BLT DD yang memberatkan warga penerima untuk
dipublikasikan.
“Kalau mas ingin mengunggah berita
silahkan itu hak mas" pintanya.
Hingga berita ini diturunkan, media
belum berhasil memperoleh konfirmasi dari Ika Apriani yang dituding memberikan
perintah melakukan pemotongan bantuan.
Warga sumberan berharap dugaan penyelewengan
pemotongan bantuan BST dan BLT di dusun sumberan dapat segera ditinjaklanjuti untuk
diketahui peruntukannya, dan bila terjadi penyimpangan, aparat penegak hukum
dapat memproses sesuai hukum yang berlaku. (Tim/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar