FOTO : Asisten Setda Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalteng, Hamka didampingi Forkopimda saat mengahadiri acara penyerahan piagam penghargaan dalam pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor yang diselenggarakan oleh BKKBN.
PALANGKA RAYA, SUARAKPK.com - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mendapatkan lima penghargaan sekaligus dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalteng. Pemerintah Daerah berhasil membuktikan menjadi provinsi serta daerah terbaik dalam pelayanan Keluarga Berencana (KB) Serentak Sejuta Akseptor yang dilaksanakan dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-27 pada tanggal 29 Juni 2020 lalu.
Penyerahan piagam penghargaan dalam pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor yang diselenggarakan oleh BKKBN Pusat dihadiri langsung oleh Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Provinsi Kalteng Hamka, mewakili Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran secara virtual dari Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (24/07/2020).
Lima penghargaan yang diterima antara lain, tiga diraih oleh Pemerintah Provinsi Kalteng dan dua nominasi diraih oleh Pemerintah Daerah Kalteng.
Pemprov Kalteng mendapat Juara II Tingkat Nasional kategori Inovasi Gerakan Cegah Putus Pakai Kontrasepsi Pada Masa Pandemi Covid-19, Juara Kelompok II (Provinsi dengan target pelayanan KB 10.000-75.000 Akseptor dan Juara III kategori Provinsi Terbaik Tingkat Nasional pada kegiatan pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor.
Sementara, Kabupaten Katingan mendapat Juara I Kelompok II (Target pelayanan KB 500-1.500 Akseptor) dan Juara Harapan II kategori Kabupaten/Kota terbaik kegiatan pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor di Tingkat Nasional.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan, bahwa program KB harus mendapatkan perhatian khusus dalam rangka pembangunan Nasional sesuai dengan visi dan misi BKKBN mewujudkan penduduk tumbuh seimbang seimbang dan keluarga yang berkualitas. Melalui kegiatan ini, BKKBN dalam periode 2020 sampai 2024, menargetkan penurunan total fertility rate (TRF) sampai diangka 2,26 Juta di Tahun 2020 dan ditargetkan mencapai 2,1 Juta di Tahun 2024.
“Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian serius adalah persentase jumlah pasangan usia subur yang menggunakan alat kontrasepsi, kita targetkan mencapai 61 persen lebih sedikit". Tutupnya.
Tampak hadir dalam acara tersebut Unsur Forkopimda terkait dan dari pihak BKKBN. (hms/nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar