FOTO : Terlihat jelas bekas galian C Jalan Tjilik Riwut KM 16, Kota Palangka Raya mendanau dan berdekatan dengan tiang Sutet.
PALANGKA RAYA, SUARAKPK – Menjamurnya galian C di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun tidak sedikit juga pihak pengelola atau pemilik diduga tidak memperhatian lobang-lobang bekas galian sangat berdampak pada lingkungan.
Contohnya yang terjadi di Jalan Tjilik Riwut Km 16 Kota Palangka Raya. Dari pantauan awak media ini, banyaknya danau-danau besar bekas galian yang berpotensi merusak lingkungan. Parahnya lagi, danau-danua tersebut sangat berdekatan dengan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET).
Jika dibiarkan, tiang SUTET sewaktu-waktu akan terjadi roboh akibat longsong terlebih ketika musim penghujan, sebab galian tersebut terlampau dekat atau kurang lebih 5-10 meter saja.
Menurut salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya mengatakan, pihak Dinas terkait dalam pemberian izin harus jelas titik, kalau perlu turun langsung ke lapangan.
“Pihak Dinas terkait harus mengetahui dan memberikan solusi sebelum terjadi hal yang tidak di inginkan. Jangan sampai sudah roboh baru ribut”. Ungkapnya.
Saat dikonfirmasi melalui Via WhatsApp, Kepala Dinas Energi Sumber Daya dan Mineral Provinsi Kalteng melalui Kabid Mineral dan Batubara Vent tidak ada tanggapan sampai berita ini diturunkan. Bahkan saat didatangi ke Kantornya ESDM Kalteng Jalan Tjilik Riwut KM 3,5 belum juga mendapatkan jawaban. (nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar