KENDAL, suarakpk.com – Ormas Pro Jokowi
( Projo ) Jawa Tengah siap mendampingi para warga tidak mampu atau miskin
akibat dampak covid 19 yang hingga kini belum menerima bantuan sosial di
berbagai daerah, baik di kampung-kampung, dan di pelosok-pelosok desa. Bahkan
Projo Jateng hingga sekarang sudah banyak menerima aduan dan atau laporan dari
masyarakat terkait bantuan pemerintah yang tidak tepat sasaran.
Demikian diungkapkan, Pramono, SH. Ketua
Bidang Organisasi dan Politik Ormas PROJO Jateng pada suarakpk.com kemarin (
19/5 ) di Kendal. Menurut Pramono, Projo Jateng terus berjuang membela wong
cilik dan warga yang tidak mampu yang tidak mendapatkan haknya. Sementara
mereka yang seharusnya tidak berhak justru mendapatkan bantuan. " Ini
jelas tidak adil, saya ingat pesan Presiden Jokowi terkait bantuan sosial,
beliau telah sangat tegas mengingatkan baik itu RT. RW. Lurah, Kades, Bupati,
Walikota, dan Gubernur, kalau sampai ada penyahgunaan sembako dari Pemerintah
Pusat, maupun dana desa untuk seluruh rakyat yang tidak mampu, dan bantuan
tidak disalurkan tepat sasaran, Presiden tegaskan akan menghukum seumur hidup
bagi pejabat yang menyalahgunakan bansos itu, " ungkap Pramono, SH.
Sesuai hasil investigasi Projo telah
menemukan beberapa warga yang benar- benar tidak mampu yang hingga kini belum
sama sekali tidak mendapat bantuan. Seperti Ibu Kamsiyah (55) dan putrinya
Romdonah yang sudah berkeluarga dalam satu rumah yang tinggal di Dukuh Cungkup
Wetan Rt. 1 Rw. 2 Desa Purwokerto Kecamatan Patebon Kabupaten Kendal, yang juga
masih dalam satu Desa Purwokerto seperti Azis, warga Rt. 3 Rw. 2 , Sinwan, dan
Ahmad Aris mereka semua tergolong sangat miskin tetapi belum menerima bantuan.
Projo tetap akan memperjuangkan warga
yang tidak mendapatkan bantuan. " Banyak warga yang tidak mendapatkan
bantuan hanya gara-gara sebagian orang memanfaatkan hak orang lain, sementara
wong cilik justru tidak pernah dapat bantuan, ini kan kesalahan yang harus
dievaluasi, " tuturnya prihatin.
Sedangkan pihak Desa Purwokerto, yang
diwakili sekretaris desa, Suparjo, di ruang kerjanya di hadapan wartawan dan
Pramono sebagai pengurus Projo Jateng, menjelaskan, kalau pihak pemerintah desa
sudah mendata semua warga yang berhak mendapatkan bantuan. " pihak desa
sudah mendaftar mereka ada 54 orang yang diajukan, namun yang mendapat bantuan
45 warga, kemungkinan itu data lama yang digunakan oleh pihak terkait sehingga
tidak sesuai dengan data yang sebenarnya. Pihak desa tetap berusaha agar
warganya yang tidak mampu yang berhak menerima bantuan tetap akan diperjuangkan
agar benar-benar dapat syukur sebelum hari raya idul fitri mereka sudah
mendapatkan, katanya. (002/red).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar