KAB SEMARANG, suarakpk.com – Dalam upaya mencegah
penyebaran virus Covid 19, Pemerintah Desa Butuh, Kecamatan Tengaran, Kabupaten
Semarang, meluncurkan program padat karya masyarakat, dimana program tersebut,
pemerintag desa mengajak warga masyarakat secara bersama memproduksi 10 ribu
masker di rumah masing-masing.
Kepala Desa Butuh, Andi suseno S, E, menuturkan, berkaitan
dengan tanggap darurat, dirinya bersama perangkat desa telah melakukan beberapa
langkah yang sesuai anjuran pemerintah pusat atau propinsi yang melalui
kecamatan.
“Yang pertama berkaitan dengan tanggap Covid 19 adalah
tanggap darurat itu sendiri, terutama berkaitan dengan sosialisasi, kemudian
berkaitan juga dengan bagaimana kita melindungi masyarakat, salah satunya kita
secara mandiri membuat salah satu Alat Pelindung Diri (APD) yaitu masker,” tutur
Andi kepada media saat di temui, di ruang kerjanya beberapa waktu lalu, kamis (23/4).
Jadi, lanjut Andi, Desanya memproduksi sendiri dan
hasil produksi itu dengan sistem padat karya karena memang mempekerjakan warga desa
yang saat ini terdampak covid 19.
“Kita ada beberapa penjahit yang kita fungsikan
untuk bisa memproduksi masker sendiri dan di bagikan ke masyarakat secara
geratis dan ini yang berkaitan dengan APD,” ujarnya.
Selain itu juga berkaitan dengan pemudik maupun
pendatang dalam artian dari luar kota, Andi mengaku Pemerintah Desa Butuh telah
menyiapkan rumah isolasi atau karantina yang ada di gedung di desa butuh.
“Yang sudah siap menampung warga yang mudik atau
warga yang dari luar daerah, yang masuk ke desa kami, kami isolasi selama empat
belas hari, kemudian berkaitan dengan tanggap darurat covid 19,” ucapnya.
Sementara tentang warganya yang terdampak Covid 19
mengalami PHK, Andi mengatakan, bahwa sampai
saat ini memang ada beberapa warganya yang terdampak PHK.
“Kami sudah mendata dan kami sama seperti desa desa
yang lain dan kami akan melakukan satu tindakan salah satunya iyalah dengan
program Bantuan Langsung Tunai (BLT), walaupun jumlahnya sangat terbatas sesuai
dengan pendapatan Dana Desa (DD),” ungkapnya.
Dijelaskan Andi, bahwa Desanya mendapatkan Dana Desa
kurang dari 800 juta, sehingga, Pemerintah Desa hanya sanggup menyediakan
sebesar 25% dari Dana Desa.
“Kurang lebih hanya bisa mencukupi kebutuhan warga
sekitar 134 jiwa itu yang BLT Dana Desa,” jelasnya.
Lebih lanjut Andi mengungkapkan, bahwa bansos
provinsi atau kabupaten dapat membantu warga masyarakat yang betul betul
terdampak.
“Bersama dengan Satgas, RT, RW, kita juga sudah mendata dan data itu kita
kirim ke dinas sosial melalui kecamatan tengaran, jadi saat ini kami betul
betul berusaha semaksimal mungkin bagaimana kita bisa melindungi warga kami,”
ungkapnya.
Andi berpesan agar masyarakat mematuhi anjuran
pemerintah yang standar dari WHO, untuk mengurangi aktivitas di luar rumah atau
selalu memakai masker.
“Kami sudah mencukupi masker agar selalu di pakai,
dan doa kami dengan ikhtiar ini semoga warga kami benar benar terhindar dari
virus covid 19,” pungkasnya. (mujib red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar