Karena virus Corona Nasib Usaha Kecil jadi merana Ketika Jam Malam Berdentang di Aceh - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

02 April 2020

Karena virus Corona Nasib Usaha Kecil jadi merana Ketika Jam Malam Berdentang di Aceh

Aceh Timur/suarakpk com-Bagi orang kaya dan warga mapan yang punya penghasilan tetap, mungkin tidak begitu terpengaruh dengan pemberlakuan jam malam di Aceh.Tapi tentu berbeda dengan nasib orang kecil, yang mencari nafkah sehari dan hanya untuk makan sehari.Kamis (2/4/2020).
Tentu kebijakan terkait penyebaran virus Corona atau COVID-19 ini memberikan dampak yang menyedihkan bagi mereka.Bisa dibayangkan kalau mereka tidak membuka usahanya hari ini,atau tidak ada konsumen yang berbelanja malam ini, maka esok tidak tahu, apakah mereka bisa membeli beras, gula, minyak, gas dan lauk-pauk untuk makan keluarganya.
Dari pemantauan media ini sejumlah pedagang kecil yang menjajakan makan dan minuman di Aceh timur dan Kota Idi
mengaku merasakan dampak langsung atas pemberlakuan jam malam melalui maklumat bersama Forkopimda Aceh.

Maklumat tersebut berisi antara lain, agar masyarakat tidak melakukan aktifitas di luar rumah pada penerapan jam malam. Pengelola kegiatan usaha pun tidak diperkenankan membuka warung kopi, cafe, tempat makan dan minum, swalayan, tempat permainan di pusat pemerintahan menjadi sepi.

Hanya angkutan umum yang melayani masyarakat dan/atau kebutuhan pokok masyarakat, yang dilengkapi surat tugas atau dokumen, yang diperkenankan beroperasi.

Sejumlah pedagang kecil yang menjajakan makanan dan minuman kepada media  mengaku kehidupan mereka menjadi sulit. Biasanya mereka berjualan pada pukul 17.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB, yang hasilnya hanya bisa untuk sekedar belanja kebutuhan keluarga setiap hari.

Salah seorang penjual nasi diterminal idi berinisial R.,atau M yang berjualan bakso mereka tidak bisa lagi berjualan pada pukul 20.30 WIB hingga pukul 05.30 WIB.  Jualan mereka praktis sepi, dan mereka harus menutup usahanya sebelum pukul 20.30 WIB, justru pada jam-jam yang biasanya ramai pembeli.

Para pedagang kecil itu juga mengatakan, dagangan mereka sekarang paling-paling hanya bisa laku RP 300.000 sampai Rp200.000.Mereka mulai membuka jualannya pada sore hari, dan tidak lama harus tutup karena ada peraturan jam malam.

“Benar-benar sangat susah situasinya saat ini,” ungkap R, turut didampingi M dan Pedagang lainnya menambahkan,kami sangat berharap kepada pemerintah melonggarkan agar kami bisa berjualan dengan membungkus tanpa ada yang duduk di warung.

Hal senada diungkapkan sejumlah pedagang kecil yang berjualan makanan dan minuman di kawasan tepi jalan raya jalan medan-b'aceh dan dikota idi Mereka mengaku sangat susah karena tidak boleh berjualan pada malam hari karena memang sudah ada peraturan tentang jam malam.

“Biasanya sebelum ada kabar virus Corona dan sebelum ada jam malam, ramai warga yang datang duduk nyantai dan makan-minum di sini. Tapi sekarang sangat sepi dan lagi pula tidak boleh jualan pada malam hari,” ungkap penjualan tersebut.

Para pedagang di idi dan sekitarnya itu melalui media ini mengatakan sangat berharap ada perhatian dari pemerintah Aceh dan daerah untuk memberi kompensasi berupa sembako dan biaya lainnya,agar kami tetap bisa makan dan menjalani hidupnya sehari-hari.(Dd).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)