Korban meninggal virus corona terus berjatuhan di China,
yang kini sudah mencapi lebih 100 orang.
Hingga saat ini, penderita virus corona meningkat, dari
2.762 orang pada hari Senin lalu meningkat menjadi 4500. "Kebanyakan dari
korban meninggal berasal dari provinsi Hubei, pusat penyebaran virus
Corona," sebagaimana dikutip dari South China Morning Post. Pemerintah dan
otoritas setemat di negeri Tirai Bambu tersebut tengah berusaha agar wabah
corona ini tidak meluas.
Dikutip dari beberapa pemberitaan, corona merupakan virus
yang sangat berbahaya, virus ini bisa membuat orang yang terjangkiti menderita
penyakit pneumonia yakni infeksi yang menyerang jaringan dan kantung udara di
paru-paru. Pemerintah telah mengantisipasi masuknya virus corona ini dengan
memperketat pengawasan di pintu-pintu masuk seperti bandara dan pelabuhan.
Virus Corona atau 2019 Novel Coronavirus adalah virus yang
menyerang sistem pernapasan. Virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem
pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) yang lebih dikenal
dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular
ke manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir
Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah
lain di Cina dan ke beberapa negara.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi
sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East
Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS).
Dan setelah organisasi kesehatan dunia WHO mengumumkan
penyebaran virus Corona sebagai darurat kesehatan masyarakat internasional
(PHEIC). WHO menetapkan status darurat di tengah meningkatnya jumlah korban
tewas akibat virus yang kini telah menyebar ke sejumlah negara.
PHEIC didefinisikan oleh WHO sebagai peristiwa luar biasa
yang "menjadi risiko kesehatan masyarakat bagi negara-negara lain melalui
penyebaran penyakit secara internasional" dan membutuhkan "respons
internasional yang terkoordinasi". Keputusan ini diambil dalam rapat bersama
komite Darurat Medis di kantor pusat WHO di Jenewa, Swiss, Kamis (30/1/2020)
waktu setempat.
Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan
langkah ini diambil dengan mempertimbangkan situasi penyebaran virus corona
yang semakin masif.
"Keputusan ini bukan soal ketidakpercayaan kepada
China. Sebaliknya, WHO tetap percaya dengan kapasitas China dalam mengendalikan
wabah ini, namun juga karena kejadian di negara-negara lain " tegas Dr
Ghebreyesus dilansir dari situs resmi WHO, Jumat (31/1/2020)..
Dalam penjabarannya, WHO menyebut ada 3 alasan utama mengapa
akhirnya status darurat global ditetapkan. Apa saja?
1. Penyebaran ke negara-negara lain
Data terbaru WHO menyebut virus corona Wuhan sudah
terdeteksi sebanyak 98 kasus positif di 18 negara di luar China. Hal ini
membuat WHO mengubah pandangan yang sebelumnya menyebut virus corona tidak
mengancam negara lain selain China. Terlebih, ratusan penerbangan dari dan ke
China terjadi setiap hari ke berbagai negara, membuat penyakit rentan menyebar
secara global.
2. Risiko penularan antar manusia
Ditemukannya kasus positif virus corona Wuhan di Vietnam,
dengan pasien yang tidak memiliki riwayat perjalanan ke China, memastikan
adanya risiko penularan antar manusia. Hal ini meningkatkan penyebaran penyakit
yang semakin meluas. Sebelumnya, virus ini diduga menyebar dari hewan seperti
kelelawar dan ular.
3. Belum ditemukan obat dan vaksin
Hingga saat ini, belum ada obat yang bisa menyembuhkan virus
corona Wuhan secara tepat. Sejumlah kasus pasien sembuh sudah dilaporkan, namun
belum memiliki metode pengobatan pasti. Langkah yang diambil dapat berupa
rekomendasi untuk melakukan screening terhadap penumpang di
bandara-bandara internasional.
WHO akan merekomendasikan otoritas kesehatan nasional di
seluruh dunia untuk meningkatkan pemantauan, kesiapsiagaan, dan upaya
pencegahannya.
Ilmuwan dari seluruh dunia hingga saat ini masih meneliti
virus untuk bisa membuat obat dan vaksinnya.
Mengapa wabah virus corona lebih sulit dihentikan daripada
SARS? Kecepatan dan skala respons negara terhadap virus baru ini secara luas
dianggap belum pernah terjadi sebelumnya. Perbedaanya terletak pada cara virus
bekerja di dalam tubuh manusia. SARS hanya ditularkan saat pasien memiliki
gejala. Hal ini membuat SARS relatif mudah untuk mengisolasi orang sakit dan
mengarantina siapa pun yang telah terpapar virus. Sementara, virus corona
2019-nCoV lebih sulit dikenali. Hal ini membuatnya lebih sulit dihentikan. Dari
sudut pandang virus, corona baru mempunyai strategi bertahan evolusi yang jauh
lebih pintar daripada SARS. Virus dapat menyebar bahkan sebelum seseorang yang
terinfeksi memunculkan gejala.
Menurut penelitian, gejala infeksi virus Corona muncul dalam
2 hari sampai 2 minggu setelah paparan virus Corona. Ada dugaan bahwa virus
Corona awalnya ditularkan dari hewan ke manusia. Namun, kemudian diketahui
bahwa coronavirus juga menular dari manusia ke manusia.
Seseorang dapat terinfeksi coronavirus melalui berbagai
cara, yaitu: Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk
penderita virus Corona, Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan
terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena air liur penderita, Kontak
jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan atau berjabat tangan,
penyakit ini lebih beresiko menyerang orang tua, serta orang yang sedang sakit
atau memiliki kekebalan tubuh lemah.
Tapi tahukah kalian ada sebuah hadits yang sangat mansyur
yang membahas kedua binatang ini seperti dikutip Sripoku.com melalui kanal
YouTube Permana Cuy, Rabu (29/1/2020).
Dari 'Abdullah bin 'Amru, ia berkata, "Janganlah
kalian membunuh katak, karena suaranya adalah tasbih. Jangan kalian pula
membunuh kelelawar, karena ketika Baitul-Maqdis roboh ia berkata : "Wahai
Rabb, berikanlah kekuasaan kepadaku atas lautan hingga aku dapat menenggelamkan
mereka." (HR. AL Baihaqi dalam Al-Kubraa 9: 318 dan Ash-Shugraa 8: 293
no. 3907. dan Al-Ma;rifah hal. 456. Al Baihaqi berkata bahwa sanad hadits ini shahih).
Pada kitab yang sama Aisyah Radhiallahuanhu juga menyebut peran besar kelelawar
ketika kebakaran melanda Masjidil Aqsa.
Diriwayatkan dari Aisyah tentang kelelawar, dia adalah hewan
yang memadamkan api dengan sayap-sayapnya pada saat Baitul Maqdis dibakar.
Allah berfirman dalam Alquran, "Maka Kami
kirimkan kepada mereka topan, belalang, kutu, katak dan darah (air minum
berubah menjadi darah) sebagai bukti-bukti yang jelas tetapi mereka tetap
menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa." (QS.
Al-A'raf 7:133)
Dari sini diketahui jika kedua hewan ini dilarang untuk
dibunuh, tentunya apalagi jika dimakan.
Apakah virus corona itu akibat dari kelakukan manusia yang
menyantap kuliner ekstrem, itu bisa saja terjadi, karena santapan berupa
hewan-hewan yang tidak lazim seperti ular, biawak, dan juga termasuk seperti
kelelawar dan katak dijual disana bahkan dikonsumsi setiap hari.
Logikanya hewan tersebut tidak mungkin dimakan sebelum
terlebih dahulu kita membunuhnya. Jika membunuhnya saja diharamkan, tentu
memakannya pun akan haram. Katak merupakan salah satu hewan yang dilarang untuk
dibunuh. Tentu saja dibalik larangan itu, ada alasan dan juga hikmah bagi kita
sebagai manusia yang mungkin kita belum tahu terlalu dalam akan hal tersebut.
Faktanya masyarakat Tionghoa menggunakan katak sebagai makanan super pangan
yang digemari, dan mereka juga meyakini bahwa katak makanan yang bergizi dan
juga lezat.
Salah satunya bisa dilakukan adalah meminta perlindungan
kepada Allah SWT dengan memanjatkan doa agar terhindar dari segala jenis wabah
penyakit.
Doa terhindar dari wabah penyakit berbahaya tersebut dibaca
Imam Syafi'i dan dituliskan dalam kitab Abwabul Faraj.
Doa Terhindar dari Wabah
Bismillahir rahmanir rahimi wa billahi wa la hawla wala
quwwata illa billahil 'aliyil 'adzimi uskun ayyuhal waja'u sakkantuka bil ladzi
yumsikus sama a an taqo'a 'alal ardli illa bi idznihi innallaha binnasi la
roufur rohimun.
Bismillahir rahmanir rahimi wa billahi wala hawla wala
quwwata illa billahil 'aliyyil 'adzimi uskun ayyuhal waja'u sakantuka billazi
yumsikus samawati wal ardli an tazula innahu kana haliman ghofuran.
Artinya:
“ Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dengan nama Allah, tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Meredalah, wahai rasa sakit, aku
meredakanmu dengan Dia yang menggenggam langit agar tidak jatuh menimpa bumi
kecuali atas izin-Nya. Sesungguhnya Allah kepada manusia Maha Lembut dan Maha
Penyayang.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.
Dengan nama Allah, tiada daya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan
Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Meredalah, wahai rasa sakit, aku
meredakanmu dengan Dia yang menggenggam langit dan bumi agar keduanya tidak
tergelincir. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun dan lagi Maha Pengampun.”
Mudah-mudahan dengan mengamalkan doa tersebut, kita
terhindar dari segala penyakit berbahaya. Allahu A'lam. (Sumber dari laman
resmi WHO dan berbagai referensi media/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar