PALANGKA RAYA,SUARAKPK - Tahanan narkoba Polresta Palangka Raya menghembuskan nafas terakhir, Minggu (5/1/2020) malam. Harto alias Bapak Rafli (34) warga Jalan Kalimantan, Gang Giat, Kota Palangka Raya diduga meninggal lantaran ginjal akut.
Harto diketahui memiliki riwayat penyakit asam urat dan ginjal serta keluhan lain. Seblumnya dia memang mengeluh kesakitan dan muntah-muntah di dalam ruangan sel tahanan, hingga akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan meninggal dunia.
Berdasarkan data kepolisian dia ditahan 2 Oktober 2019 lalu, lantaran kepemilikan sabu-sabu. Beberapa bulan ditahan, tim kesehatan kepolisian sudah melakukan pengecekan kesehatan. Sampai sebelum ajal menghampiri sudah dilakukan tindakan observasi hingga akhirnya meninggal dunia.
Kapolresta Palangka Raya Kombes Pol Dwi Tunggal Jaladri membenarkan salah satu tahanan meninggal dunia. Dijelaskannya, meninggal bukan karena ada unsur-unsur negatif, melainkan memang murni karena kesehatan.
“Meninggal karena sakit. Harto masalah kasus sabu-sabu dan dikenakan Pasal 112 ayat (1) UU No 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. Kita sudah sesui dengan SOP, namun tuhan berkata lain,” ungkapnya.
Dia menyampaikan Sabtu (4/1/2020) sekitar pukul 13.00 WIB, almarhum muntah-muntah di ruang tahanan, melihat hal itu beberapa petugas jaga langsung membawa ke RS Bhayangkara agar mendapatkan perawatan intensif. Tak lama kemudian dirujuk ke RSUD dr Doris Sylvanus untuk kembali dilakukan langkah medis dan observasi.
“Memang ada riwayat penyakit asam urat diduga akibat ginjal akut, namun tetap pihaknya masih menunggu kepastikan kematian berdasarkan rekam medis dan keterangan dokter,” terangnya.
Jaladri menambahkan, berdasarkan keterangan, almarhum orangnya tertutup atau pendiam. “Pengakuan tanan lain, alamarhum baik hati dan pendiam. Atas kejadian ini pula maka proses hukumnya selesai karena yang bersangkutan meninggal dunia,” pungkasnya. (nto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar