BLORA, suarakpk.com - Ada yang berbeda di Mapolsek Kunduran Polres Blora, sejumlah ibu-ibu datang ke Mapolsek Kunduran yang ternyata adalah para istri anggota Polsek Kunduran atau dengan kata lain Bhayangkari. Kurang lebih 32 Bhayangkari dan 32 anggota Polsek Kunduran. Berkumpul dengan keluarga yang datang ternyata ikut kegiatan nonton bareng film Surga Kecil di Bondowoso melibatkan masyarakat sekitar Mako Polsek, Selasa malam sekitar Pukul 19.00 Wib (17/12/2019).
Kegiatan ini memberikan penghormatan kepada peran seorang ibu dalam rangka Peringatan Hari Ibu.
“Nonton bareng ini digelar serentak di sejumlah Polda, Polres maupun Polsek di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Hari Ibu, dengan Tema Perempuan Berdaya, Indonesia Maju," ujar Kapolsek Kunduran IPTU Lilik Eko Sukaryono,S.H.
Lebih lanjut Iptu Lilik menyebutkan film Surga Kecil Di Bondowoso berdurasi 15 menit tersebut merupakan sarana efektif untuk mengingatkan masyarakat terutama generasi muda tentang kesetaraan gender antar pria dan wanita dalam kehidupan keluarga.
Film dokumenter garapan Nia Dinata (sutradara film Arisan) itu mengangkat kisah kehidupan seorang ustad di Bondowoso bersama isterinya yang berprofesi sebagai guru SMP dan juga kepala sekolah di sebuah Taman Kanak-Kanak.
Sang ustad memutuskan untuk mengajar ngaji di rumah dan mengemban tugas-tugas domestik rumah tangga yang tidak dapat dilakukan oleh istrinya.
"Film ini membawa pesan keterlibatan pria sebagai seorang ayah, suami dan pribadi yang anti kekerasan," Pungkas Ibtu Lilik.
(red)
Kegiatan ini memberikan penghormatan kepada peran seorang ibu dalam rangka Peringatan Hari Ibu.
“Nonton bareng ini digelar serentak di sejumlah Polda, Polres maupun Polsek di seluruh Indonesia dalam rangka memperingati Hari Ibu, dengan Tema Perempuan Berdaya, Indonesia Maju," ujar Kapolsek Kunduran IPTU Lilik Eko Sukaryono,S.H.
Lebih lanjut Iptu Lilik menyebutkan film Surga Kecil Di Bondowoso berdurasi 15 menit tersebut merupakan sarana efektif untuk mengingatkan masyarakat terutama generasi muda tentang kesetaraan gender antar pria dan wanita dalam kehidupan keluarga.
Film dokumenter garapan Nia Dinata (sutradara film Arisan) itu mengangkat kisah kehidupan seorang ustad di Bondowoso bersama isterinya yang berprofesi sebagai guru SMP dan juga kepala sekolah di sebuah Taman Kanak-Kanak.
Sang ustad memutuskan untuk mengajar ngaji di rumah dan mengemban tugas-tugas domestik rumah tangga yang tidak dapat dilakukan oleh istrinya.
"Film ini membawa pesan keterlibatan pria sebagai seorang ayah, suami dan pribadi yang anti kekerasan," Pungkas Ibtu Lilik.
(red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar