Proyek Pengembangan Jaringan Perpipaan Spam di Desa Bina Makmur A1 Diduga Asal Asalan - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

21 Oktober 2019

Proyek Pengembangan Jaringan Perpipaan Spam di Desa Bina Makmur A1 Diduga Asal Asalan


KAPUAS, SUARAKPK - Proyek pengembangan jaringan perpipaan spam Desa Bina Makmur A1, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah tahun anggaran 2018 yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Bidang Cipta Karya diduga tidak sesuai prosedural.

Karena dari hasil temuan di lapangan, proyek span Desa Makmur tersebut tidak berfungsi sebagaimana semestinya. Bahkan air yang dihasilkan dari sumur pompa spam tidak layak dikonsumsi, karena mengeluarkan berbau dan kotor.

Saat dikonfirmasi kepada warga setempat, sejak selesài proyek ini dikerjakan belum ada serah terima dengan warga.

Atas temuan dan keluhan warga, awak media ini mencoba menyampaikan keluhan warga kepada Dinas  PUPRPKP dalam hal ini dengan bapak Joni Kabid Cipta Karya yang menangani program spam tersebut.

Dalam kesempatan itu, Kabid Cipta Karya Jojo mengatakan, akan menindaklanjuti kepihak rekanan supaya secepatnya dikuras agar airnya bisa dimamfaatkan untuk kebutuhan masyarakat.

"Yang bertanggungjawab dengan pekerjaan ini adalah pihak rekanan selaku pengerja". Ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya kepada SUARAKPK, beberapa waktu lalu.

Sampai berita ini dinaikan, proyek jaringan spam ini airnya pun tetap kotor dan berbau. Menurut informasimasyarakat Desa Bina Makmur, warga yang akan menerima mamfaat dari spam ini berharap air sumur benar-benar bisa dipakai untuk kebutuhan sehari-hari seperti masak, mandi dan mencuci.

Terkait permasalahan proyek jaringan perpipaan spam dari Dinas PUPRPKP ini yang banyak  belum bisa berfungsi ditanggapi serius oleh Ketua LSM Tipikor Kbupaten Kapuas Bapak Supriadi. Dia sangat menyayangkan proyek ini gagal tidak bisa difungsikan.

Gagal proyek ini menurut pak Usup sapaan sehari-hari karena lemahnya pengawasan dari dinas " Membangun  tandun pompa spam ini tidak sedikit agarannya, dari pemerintah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perdesaan akan air bersih yang diperlukan sitiap hari. Lain halnya kalau di kota ada PDAM. Gagal spam tersebut masyarakat yang kerugian". Tutupnya. (nto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)