KEBUMEN, suarakpk.com – Pembangunan talud sebagai
penahan jalan di Dusun Gagakbaning RT 02, RW 01 Desa Wonotirto Kecamatan
Karanggayam Kabupaten Kebumen dipertanyakan warga, pasalnya dalam proses
kegiatan pembangunan infrastruktur yang bersumber anggaran dari Dana Desa (DD)
tahap dua 2019 tersebut dinilai tidak sesuai dengan prosedur dan diduga pembangunan
tersebut ada yang di lahan warga.
Sebagaimana dikatakan oleh salah satu tokoh warga
setempat, SR, yang mengaku menerima banyak keluhan dari warga yang
mempertanyakan tentang ketidak sesuaian pembangunan talud dengan mekanisme dan
gambar yang sudah ada.
“Saya mendapatkan banyak keluhan para warga, kenapa
pembangunan tersebut tidak menyesuikan yang sudah ada? Kan tinggal
memperlebar saja,” tutur SR saat ditemui dirumahnya belum berapa lama ini,
Kamis, (5/9).
Sementara dihari yang sama, Koordinator lapangan
dalam proyek pembangunan talud, Suprapto saat dikonfirmasi di rumahnya terlihat
sangat terkejut dengan kedatangan suarakpk, dengan spontan dirinya mengaku
bahwa pengerjaan talud itu belum selesai, dan Ia membenarkan adanya pengurangan
volume dari ketinggian talud.
“Memang benar ada pengurangan volume dari ketinggian
talud dalam pembangunan ini, namun demikian itu semua atas kehendak dan kemauan
warga,” ucapnya.
Menurut Suprapto, bahwa ketinggian talud yang
seharusnya 1 meter, oleh warga dinilai dapat menghambat aliran air bila turun
hujan nanti, sehingga dapat mengakibatkan banyak genangan dan dapat merendam
rumah-rumah warga.
“Pengurangan volume dan ketinggian talud itu juga
untuk mengembangkan panjang talud, semula panjang talud 300 meter lalu akan dikembangkan
menjadi 500 meter,” jelasnya.
Terpisah, Sekretaris Desa (sekdes) Desa Wonotirto, Suparno
saat dikonfirmasi di rumahnya mengatakan bahwa masalah tersebut telah
dikoordinasikan dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU).
“Kami sudah koordinasikan dengan pihak Dinas
Pekerjaam Umum (DPU), yang waktu itu pak Sakun dari pihak DPU yang sudah
datang ke sini, (lokasi pembangunan talud),” ungkap Suparno.
Lebih lanjut, Suparno mengatakan jika DPU melalui
Sakun menyarankan untuk dirubah gambar teknis agar sesui dengan volumennya.
“Bahkan dia (Sakun) yang menyarankan agar gambar
tekhnis itu dirubah, agar bisa sesuai dengan volume,” katanya, sambil beberapa
kali suparno mengambil gambar wartawan suarakpk yang mengkonfirmasi dirinya.
Untuk memberikan penjelasan secara lengkap, Suparno menghubungi
Kepala Desa Wonotirto Suradi dengan harapan, Kepala Desa bisa ikut menjelaskan
permasalahan yang dipertanyakan warga.
“Ini mbok-mbok saya salah dan kurang meyakinkan
dalam memberikan informasi,” imbuhnya.
Tidak selang berapa lama, Kepala Desa Wonotirto Suradi, datang, memberikan
tambahan terangan kepada suarakpk.com. Dengan santun suradi mengaku, jika dirinya
hanya meneruskan program kerja dari kades sebelumnya.
“Namun demikian masalah ini akan saya jadikan
pembelajaran agar ke depan dibawah kepemimpinan saya akan lebih terencana dan
lebih baik lagi dalam melaksanakan program-program,” kata Suradi.
Lebih lanjut, Suradi berjanji akan lebih intens
memberikan informasi pembangunan di desanya kepada seluruh warga.
“Juga ke depan, saya akan lebih inten untuk
memberikan informasi kepada warga kususnya transparansi pengelola anggaran
desa,” pungkasnya. (Sigit/dayah, red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar