PALANGKA RAYA, suarakpk.com - Ratusan mahasiswa turun ke jalan, aksi yang digelar oleh mahasiswa Universitas Palangka Raya dan Partisipan Universitas Kristen Palangka Raya ini bersifat damai, dimana mahasiswa menuntut pemerintah untuk segera bertindak atas kabut asap di Palangka Raya.
Dalam orasinya di depan kantor Gubernur Kalimantan Tengah, koordinator aksi mengatakan "Kabut asap yang membuat tidak nyaman ini sudah berlangsung selama 2 bulan, pemerintah di nilai lalai dan tidak bertanggung jawab dalam menangani kasus Karhutla, orator juga mengatakan miris dengan pemerintah pusat yang lebih memperhatikan Provinsi Riau ketimbang Provinsi Kalimantan Tengah, dalam teriakannya juga para mahasiswa mengatakan "kami butuh oksigen", julukan Kalteng berkah tidak lagi seperti itu melainkan telah menjadi Kalteng asap, Karhutla menjadi kasus musiman yang tidak pernah bisa di selesaikan, selalu rapat dan rapat atas nama rakyat tapi tidak ada hasilnya.
Para mahasiswa yang hadir pun secara bergantian berorasi, dalam orasinya mereka meneriakkan Kalimantan Tengah juga Indonesia, mahasiswa juga mengatakan, "Kami turun langsung ke lokasi kebakaran untuk membantu memadamkan kebakaran hutan, semua ada buktinya", dalam aksinya juga mahasiswa meneriakkan selama Karhutla berlangsung banyak masyarakat terkena Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Jangan selalu salahkan petani, petani juga butuh penghidupan, ujar para orator.
Massa aksi tetap bertahan, mereka berharap Gubernur Kalimantan Tengah keluar untuk menemui dan mendengarkan aspirasinya karena ini adalah tanggung jawab Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah.
Sembari menunggu Gubernur mereka mengumandangkan lagu - lagu perjuangan dan ada juga yang membacakan puisi atas kabut asap yang memprihatinkan hari ini(ahn).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar