Bupati Rocky : Hentikan Pembunuhan Gajah di Aceh Timur - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

30 Juli 2019

Bupati Rocky : Hentikan Pembunuhan Gajah di Aceh Timur

ACEH TIMUR - Kasus terjeratnya 3 individu gajah di Aceh Timur pada bulan Juli 2019 -  satu diantaranya anak gajah dan 2 betina dewasa sangat memprihatinkan bagi Bupati Aceh Timur, Hasballah M. Taib yang akrab disebut Rocky. Walaupun urusan konservasi gajah bukanlah wewenang Pemerintah Aceh Timur, tetapi kejadian-kejadian ini menurut Rocky  memberi citra kurang baik bagi Aceh Timur di tingkat nasional dan internasional. Selasa (30/7/2019).

“Seakan-akan kami di Aceh Timur yang melakukan kejahatan ini.Kami mendapat informasi bahwa para pelaku pemasang jerat adalah para pendatang dari daerah lain yang bekerjasama dengan penduduk lokal. Kami juga melihat tingginya kasus perambahan hutan oleh para pendatang dan illegal logging di Aceh Timur. Kami meminta kepada pemerintah yang mengurusi masalah kehutanan dan konservasi untuk serius menghentikan pembunuhan gajah, pemasangan jerat satwa, perambahan hutan dan illegal logging di Aceh Timur.

Kami juga meminta kepada PLN untuk menertibkan aliran listrik mereka karena dimanfaatkan oleh sebagian petani untuk memasang pagar listrik tegangan tinggi, Bukan saja gajah yang mati, tetapi beberapa warga Aceh Timur juga tewas karena pagar listrik ini”.

“Saya secara pribadi berhutang budi kepada gajah dan satwa liar lainnya di hutan di Aceh Timur ini. Mereka cukup membantu kami saat masa-masa berjuang dulu, dari memberi arah jalan hingga menghancurkan jejak-jejak kami agar tidak diikuti.Sekarang melihat pembantaian gajah ini membuat hati saya sangat sedih dan terenyuh”.

Walaupun tidak berwewenang dalam perlindungan gajah, tapi pemerintah Aceh Timur tetap memperhatikan upaya mitigasi konflik gajah. Bekerjasama dengan Forum Konservasi Leuser (FKL), Pemerintah Aceh Timur telah membangun  24 km barrier gajah berupa parit besar di Kecamatan Peunaron, Indra Makmur dan Pante Bidari. Tahap I telah selesai dikerjakan sepanjang 24 km dari 52 km yang direncanakan. Sisanya merupakan tanggungjawan HGU perkebunan karena melewati wilayah HGU PT. Atakana, PT. Dwi Kencana Semesta, PT. PN 1 dan PT. Tualang Raya hingga ke batas Aceh Utara. Tapi sayangnya perusahaan perkebunan yang ada disekitar habitat gajah ini malah belum memulai membangun barrier yang sama untuk menyambung barrier yang dibangun oleh Pemerintah.

“Kami sudah berulang kali panggil perusahaan ini untuk segera bangun barrier, bahkan mereka telah menandatangani surat kesediaan membangun barrier, tetapi mereka tetap tidak lakukan”.

Aceh Timur merupakan kabupaten yang memiliki keragaman hayati yang sangat tinggi dan terkenal. Disini salah satu dari dari 4 kabupaten di Aceh yang masih terdapat 4 spesies kunci yaitu harimau, gajah, badak dan orangutan sumatera. Bahkan dalam waktu dekat akan dibangun Suaka Badak sumatera seperti yang ada di Way Kambas, Lampung. Pada tahun 2015 lalu, Pemerintah Aceh Timur menetapkan lahan untuk konservasi gajah seluas 5000 hektar di Kecamatan Serbajadi. Pada tahun 2016 lalu Aceh Timur juga membangun dan mengoperasikan Conservation Response Unit (CRU) Serbajadi yang dibiayai oleh APBK Aceh Timur, tetapi pada tahun 2017 kegiatan ini diambil alih oleh provinsi terkait dengan peralihan kewenangan. Karena keragamanan hayati dan hutan yang luas ini pula yang mendorong Lembaga-lembaga internasional seperti IDH dan TFT untuk bekerjasama membangun Aceh Timur. 

“Saya memberikan apresiasi  kepada LSM yang telah berjibaku menyelamatkan kekayaan alam dan keragaman hayati kabupaten Aceh Timur. Upaya yang mereka lakukan cukup berhasil untuk menurunkan angka pembunuhan gajah dalam beberapa tahun ini. Setiap tahun biasanya 6 – 10 gajah mati dibunuh akibat konflik dan perburuan, tetapi tahun ini belum terdeteksi ada kematian gajah, kecuali 3 individu yang terjerat ini.  Kami berharap banyak Lembaga lain yang mau bekerja untuk konservasi di Aceh Timur agar dengan kekayaan hayati yang tinggi di Aceh Timur ini bisa memberi kesejahteraan bagi rakyat Aceh Timur  melalui pemanfaatkan yang lestari”.(Dedi/adi R)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)