BANDA ACEH, suarakpk.com - Pengisian jabatan atas kekosongan kursi Wakil Gubernur Aceh pasca Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf yang telah divonis tujuh tahun penjara oleh Majelis Hakim Tindak Pidana Korupsi Jakarta pada Senin, 8 April 2019 yang lalu nampaknya masih panjang,
Selain dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara, Gubernur Aceh nonaktif Irwandi Yusuf juga ditambah denda Rp300 juta subsider 3 bulan kurungan karena terbukti menerima suap sebesar Rp1,05 miliar terkait proyek-proyek yang bersumber dari Dana Otonomi Khusus Aceh (DOKA) dan gratifikasi sejumlah Rp.8,717 miliar. (Baca Juga : 7 Pesawat Perang Angkatan Laut Perancis Mendarat Darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda)
Mensikapi kekosongan kursi wakil gubernur aceh, setelah Nova Iriansyah ditunjuk oleh Mendagri Tjahjo Kumolo menjadi Plt Gubernur Aceh, menggantikan Irwandi Yusuf, terpidana korupsi, nampaknya, tidak menarik minat dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA), Muzakir Manaf. Ditegaskan oleh Muzakir Manaf, bahwa dirinya tidak berminat sama sekali untuk mendampingi Nova Iriansyah sebagai Wakil Gubernur Aceh. Hal tersebut Ia sampaikan kemarin Sabtu, (18/5) dini hari, usai menghadiri kegiatan Musabaqah Tunas Ramadhan ke XVIII di Alun-Alun Suka Makmue, Nagan Raya, Provinsi Aceh.
"Biarlah orang lain dulu, saya menolak (menjadi wakil gubernur)," kata Muzakkir Manaf singkat.
Dirinyapun mepersilahkan kepada pihak lain yang menginginkan jabatan tersebut. Namun ia kembali menegaskan bahwa menolak apabila ia dicalonkan sebagai wakil gubernur di Pemerintah Aceh saat ini. (Baca Juga : Ganjar Pranowo : Wabup Jepara Segera Ambil Alih Pemerintahan)
"Kalau saya menolak, tapi kalau orang lain (kandidat lain yang dicalonkan) itu terserah.” pungkasnya.
Pria yang akrab disapa Mualem ini menegaskan secara politik ia tetap menolak jabatan tersebut dan menegaskan tak mau ikut campur dalam polemik kosongnya jabatan wakil gubernur Aceh saat ini. (Nz/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar