AMP-TKP 2019 Tuntut Lakukan Investigasi Tuntas - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

08 Mei 2019

AMP-TKP 2019 Tuntut Lakukan Investigasi Tuntas



JAKARTA, suarakpk.com – Pemilu 2019 memang sudah usai, namun pemilu tahun 2019 ini masih menyisakan rasa keprihatinan dengan muncul banyaknya korban sakit hingga meninggal dunia. Dengan kejadian tersebut, mendorong sejumlah tokoh masyarakat madani lintas agama, suku, dan profesi yang merasa prihatin terhadap wafat dan jatuh sakit massal para petugas penyelenggara pemilu dan aparat keamanan. Hingga para tokoh inipun berinisiatif mendirikan gerakan bersama, yang mereka namai, Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019. Mereka menuntut investigasi serius, tuntas, dan transparan.

Dihimpun dari berbagai informasi, tercatat hingga saat ini, ada seratusan tokoh nasional non partisan yang tergabung dalam aliansi ini, di antaranya Din Syamsuddin, Anwar Abbas, Chusnul Mariyah, Busro Muqoddas, Jose Rizal, dan Bahtiar Efendy.

Kepada sejumlah media, pagi tadi, Rabu (8/5), pemrakarsa aliansi Prof M Din Syamsuddin mengatakan, AMP-TKP 2019 terdiri dari tokoh agama, pimpinan organisasi, akademisi, advokad, dokter, profesional lain, dan aktivis sosial. “Dukungan masih dibuka,” ucapnya.

Dikatakan dakam siaran pers nya, bahwa Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019 akan melakukan Investigasi secara tuntas.

"Kami, unsur-unsur masyarakat madani Indonesia lintas agama, suku, dan profesi, bersepakat membentuk Aliansi Masyarakat Peduli Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019 (disingkat AMP-TKP 2019)." tulis siaran Pers dari puluhan tokoh.

Selain itu, sejumlah tokoh juga menjelaskan bahwa berdirinya AMP-TKP 2019 sebagai wujud kepedulian, dan keprihatinan terhadap Kejadian Luar Biasa/Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019.
Dalam siaran pers tersebut, mereka menyatakan hal-hal diantaranya, Kematian 554 orang dan jatuh sakit 3.778 orang pada Pemilu 2019 (per 4 Mei 2019, viva.co.id/05-05-2019), yang terdiri atas petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), dan Polisi itu adalah Kejadian Luar Biasa (KLB). Inilah Tragedi Kemanusiaan yang menuntut perhatian, dan keprihatinan kita semua, baik masyarakat maupun (utamanya) Penyelenggara Pemilu, dan Pemerintah.

"Kejadian Luar Biasa/Tragedi Kemanusiaan ini telah menimbulkan citra buruk Indonesia di mata internasional, dan mencederai pelaksanaan Pemilu 2019 yang berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, adil, transparan, dan akuntabel." ungkapnya.

Para tokoh juga menilai bahwa lemahnya tindakan pencegahan, dan penanganan itu telah menyebabkan korban berjatuhan secara beruntun, masif, dan tragis.

"Adalah tidak arif apabila Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dan Pemerintah menyikapi tragedi tersebut sebagai kejadian biasa." ujar sejumlah tokoh.
Mereka menegaskan bahwa Semua pihak berkepentingan dan berkewajiban untuk memastikan adanya sikap yang jauh dari terkesan mengabaikan dan kurang bertanggung jawab.

Selain itu, menurut sejumlah tokoh tersebut adalah penting bagi bangsa mengetahui penyebab Kejadian Luar Biasa/Tragedi Kemanusiaan tersebut untuk menghindari berkembangnya prasangka yang tidak perlu, dan agar tragedi serupa tidak terulang pada masa mendatang.

"Maka, atas dasar Sila Kedua Pancasila, "Kemanusiaan yang adil dan beradab," kami mendesak dilakukannya investigasi yang bersungguh-sungguh, mendalam, tuntas, transparan, dan berkeadilan." tegas mereka.

Lebih lanjut, mereka juga menuntut Penyelenggara Negara untuk secepatnya hadir memberikan respons positif yang nyata terhadap Kejadian Luar Biasa/Tragedi Kemanusiaan tersebut melalui Tim Pencari Fakta yang dibentuk dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat madani.

"Kami meminta Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) untuk segera turun tangan melakukan penyelidikan atas kemungkinan telah terjadi pelanggaran HAM dalam Kejadian Luar Biasa/Tragedi Kemanusiaan pada Pemilu 2019." pinta mereka.

Para tokoh inipun mengajak segenap elemen masyarakat madani yang cinta keadilan, dan kebenaran, serta peduli kemanusiaan, untuk bersama-sama melalui AMP-TKP 2019 ikut menanggulangi Kejadian Luar Biasa/Tragedi Kemanusiaan Pemilu 2019 ini secara tuntas.

Siaran pers pun ditandai dari sejumlah tokoh diantaranya, A. Rasyid Muhammad, Aay M. Furkon, Abdul Aziz Basyaruddin,
Abu Askar, Achmad Mundo Rivai, Ade Achyar, Adiwarsita Adinegoro, Adnan Madani, Afif Hamka, Ahmad Sadeli Karim,
Ahmad Sastra, Ahmadie Thaha, AH Cahyo
Alaidin Athory, Ali Akbar Soleman, Alia Baidhowi, Amidhan Saberah,
Andrianto, Adieb ME Purnomo, Ani Hasibuan, Anwar Abbas, Any Setianingrum,
Asep P. Bahtiar, Bahtiar Effendy, Bambang Prasetya, Bambang Setiadji, Bob Hasan, Busyro Muqoddas, Buya Muhammad Nurman, Chairul Tamimi, Chusnul Mar'iyah, Cut Meutia Adrina, Dadang Kahmad, Deni Solehudin, Dolfie Rompas,
Dudi Salam, Ekarina, Faisal Haq, Faksi Septian Mahargita, Ferry Edison, Edhi Mulyono, Gus Hafidh, Hamdani, Harun Albar, Herry Sinaramata, Imbalo Iman Sakti, Iwan Piliang, Jeje Zaenudin, Jen Zuldi, Joko Intarto, Jose Rizal, Latief Awwaludin, Lutfi Sukri, Legisan Sugimin Samtafsir,  M. Din Syamsuddin, M. Hatta Taliwang, M. Jumhur Hidayat, M. Lukman Ashari, Makno Basuko, Marah Sakti Siregar, Misbahuddin, Mohammad Siddik, Muhammad Chirzin, Muhammad Juanda, Mpu Jaya Prema Ananda, Nashirul Haq, Noor Chozin Agham, Nurhadi M. Musawir, Nurjaman Mochtar, Nyoman Udayana Sangging, Poetra Adi Soerjo, Qosdus Sabil, Reza Indragiri Amriel,
Ryas Rasyid, S. Iskandar Sbw, Sayuthi Assyatri, Seto Mulyadi, SF Marbun, Siane Indriani, Sri Lestari Linawati, Syafrudin Anhar, Tauchid Suroso, Teuku Nasrullah, Ulla Nuchrowaty, Umar Husin, Usep Syaefulloh, Uung Sendana, Wahidin, Wahidin Hasan, Widya Murni, Wilson Lalengke, Yayah Khisbiyah.

Bahkan, sejumlah tokoh ini pun masih membuka kesempatan kepada semua masyarakat Indonesia yang ingin bergabung, harap kirim nama dan no hp ke Ahmadie Thaha (+628999646580), Umar Husein (+6281234750000), Iwan Piliang (+628128808108), atau Jose Rizal (+628129430795). (001/res

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)