Cilacap, suarakpk.com - Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Cilacap gelar acara silaturahmi dan halal bi halal. Sialturahmi dan halal bi halal DPC PP mengambil tema, ‘Sekali Layar Terkembang, Surut Kita Berpantang, dan ’Pancasila Abadi, NKRI Harga Mati.
Acara yang diselenggarakan, Di salah satu hotel di Cilacap, Sabtu (22/07/17) malam dihadiri Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan Anak Cabang (PAC) PP, perwakilan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan tamu undangan.
Dalam sambutanny Ketua MPC PP Kabupaten Cilacap, Edi Santoso yang dibacakan Ketua Bidang Media MPC PP Cilacap, Sarwo Mumpuni, mengatakan pada Musyawarah Besar ke 7 di Bogor tahun 2001 diputuskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi berbentuk organisasi kepemudaan (OKP), namun merubah menjadi Ormas (organisasi masyarakat) yang bebas dari segala bentuk permainan politik.
“Dengan keputusan ini, maka induk organisasi mencanangkan suatu kebijakan bagi para kader Pemuda Pancasila yang ada dimana-mana, tetapi tidak kemana-mana. Perlu diketahui, jumlah anggota Pemuda Pancasila yang sudah memiliki kartu tanda anggota (KTA) sekitar 7 juta di seluruh Indonesia,” katanya.
Arah kegiatan organisasi ini, menurutnya lebih dititik beratkan untuk bergerak di sektor-sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat hingga ketingkat basis.
“Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi di tingkat Nasional yaitu MPN, di tingkat Provinsi Majelis Pimpinan Wilayah (MPW), di tingkat kota/ kabupaten Majelis Pimpinan Cabang (MPC), di tingkat kecamatan Pimpinan Anak Cabang (PAC), hingga kader di wilayah kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah,” jelasn Sarwo.
Lebih lanjut dia menambahkan, mereka terwadahi dalam organisasi yang sulit, dengan mengedapankan untuk keberagaman meliputi pendidikan, sosial ekonomi, usia, suku dan agama, dan keanggotaannya mulai dari preman hingga tokoh eksekutif, legislatif, pengusaha, tokoh agama, dan tokoh pendidikan, semuanya berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.
Kedepan, himbaunya, Pemuda Pancasila harus berani melakukan perubahan, dan tidak takut akan perubahan. Artinya bahwa Pemuda Pancasila yang sebelumnya identik dengan kekerasan yang mengedepankan otot, harus berubah dengan mengedepankan otak atau pikiran.
“Ide-ide dan strategi-strategi yang cemerlang dalam menjalakan fungsi organisasi, sehingga dapat dirapatkan barisan dan diambil manfaatnya oleh seluruh masyarakat dalam segala aspek kehidupan,” tandasnya.
Sarwo menambahkan hal ini akan menjadikan PP yang sulit, dan PP akan dicarikan mitra kerja oleh semua komponen, baik pemerintah maupun swasta dengan saling memberikan manfaat atau timbal-balik.
Dalam bidang politik, menurutnya, Pemuda Pancasila sadar, dan akan ikut berperan serta bertanggungjawab dalam membangun bangsa dan bernegara dengan mendukung secara penuh para kader-kadernya yang berada di berbagai macam partai politik, dan yang berjuang untuk menjadi anggota legislatif maupun eksekutif dalam mengemban dan mengentaskan pengangguran, PP akan ikut berperan juga dalam bermitra dengan pemerintah dan swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru.
“Dengan semboyan sekali layar terkembang, surut kita berpantang, PP harus siap dan tidak surut dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi, baik itu perubahan jaman, perubahan politik, sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah, era globalisasi maupun pergantian pimpinan nasional atau suksesi,” tandasnya.
Dalam menyikapi ini semua, ungkapnya, maka PP akan memperbanyak lembaga-lembaga yang dapat menyentuh ke masyarakat secara langsung, seperti lembaga yang bergerak dibidang hukum atau LPPH, lembaga bela negari (Kotimahapidana), lembaga perempuan yang terwadahkan dalam wadah Srikandi, lembaga pelajar dan mahasiswa yang diwadahi dalam organisasi Sapma serta membentuk koperasi, lembaga buruh dan lembaga-lembaga lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan di masyarakat.
“Dengan demikian, maka PP kedepan akan mendapatkan simpati dari masyarakat, dan disegani, tetapi bukan ditakuti, karena ini akan merubah citra negatif terhadap PP. Hal ini juga akan dirasakan keberadaan dan manfaat dari organisasi oleh para kader dan anggotanya,” imbuhnya.
Dia mengatakan, keberadaan PP di Kabupaten Cilacap, kini mulai terdengar gaungnya hingga kepelosok-pelosok daerah yang terpencil. Hal ini tidak lepas dari Ketua MPC Cilacap, bung Edi Santoso. Beliau terpilih secara aklamasi menjadi Ketua MPC Pemuda Pancasila Cilacap untuk periode 2017-2019 pada Muscab yang diselenggarakan bulan Maret 2017.
“Di bawah komando bung Edi, PP Cilacap ibarat bayi baru lahir, langsung berdiri, dan langsung berlari, ini suatu hal yang luar biasa. Kenapa saya katakan demikian, karena dalam waktu 3 bulan, MPC Cilacap sudah bisa membentuk kepengurusan hampir di 24 Kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap,” tegasnya.
Sementara ditemuai usai acara, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan Pemuda Pancasila harus menjadi garda terdepan, dan Pemuda Pancasila harus bisa mengamalkan, dan mempertahankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika serta NKRI.
“Pemuda Pancasila sebagai pemersatu bangsa, karena hanya Pancasila yang bisa mempererat bangsa bukan memecah bangsa, maka orang yang akan mengganggu dan menggantikan Pancasila harus dipatahkan, seperti sambutan MPC PP Kabupaten Cilacap yang tadi dibacakan,” katanya.
Bupati Cilacap berharap, agar Pemuda Pancasila bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mengawal pembangunan di Cilacap, maka rekrutment Pemuda Pancasila tidak boleh sembarangan.
“Artinya Pemuda Pancasila harus merekrut orang yang mau bekerja. Image Pemuda Pancasila yang dulu sudah hilang, dan saya yakin Pemuda Pancasila di Cilacap adalah yang terbaik di Indonesia,” pungkasnya. (RUS/Her/Indra)
Acara yang diselenggarakan, Di salah satu hotel di Cilacap, Sabtu (22/07/17) malam dihadiri Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Pimpinan Anak Cabang (PAC) PP, perwakilan Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) dan tamu undangan.
Dalam sambutanny Ketua MPC PP Kabupaten Cilacap, Edi Santoso yang dibacakan Ketua Bidang Media MPC PP Cilacap, Sarwo Mumpuni, mengatakan pada Musyawarah Besar ke 7 di Bogor tahun 2001 diputuskan bahwa Pemuda Pancasila tidak lagi berbentuk organisasi kepemudaan (OKP), namun merubah menjadi Ormas (organisasi masyarakat) yang bebas dari segala bentuk permainan politik.
“Dengan keputusan ini, maka induk organisasi mencanangkan suatu kebijakan bagi para kader Pemuda Pancasila yang ada dimana-mana, tetapi tidak kemana-mana. Perlu diketahui, jumlah anggota Pemuda Pancasila yang sudah memiliki kartu tanda anggota (KTA) sekitar 7 juta di seluruh Indonesia,” katanya.
Arah kegiatan organisasi ini, menurutnya lebih dititik beratkan untuk bergerak di sektor-sektor kegiatan sosial kemasyarakatan yang secara langsung menyentuh kepentingan masyarakat hingga ketingkat basis.
“Jutaan anggota Pemuda Pancasila yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, eksis dalam dinamika organisasi di tingkat Nasional yaitu MPN, di tingkat Provinsi Majelis Pimpinan Wilayah (MPW), di tingkat kota/ kabupaten Majelis Pimpinan Cabang (MPC), di tingkat kecamatan Pimpinan Anak Cabang (PAC), hingga kader di wilayah kelurahan sebagai akar rumput atau basis massa terbawah,” jelasn Sarwo.
Lebih lanjut dia menambahkan, mereka terwadahi dalam organisasi yang sulit, dengan mengedapankan untuk keberagaman meliputi pendidikan, sosial ekonomi, usia, suku dan agama, dan keanggotaannya mulai dari preman hingga tokoh eksekutif, legislatif, pengusaha, tokoh agama, dan tokoh pendidikan, semuanya berpadu dalam wadah organisasi Pemuda Pancasila.
Kedepan, himbaunya, Pemuda Pancasila harus berani melakukan perubahan, dan tidak takut akan perubahan. Artinya bahwa Pemuda Pancasila yang sebelumnya identik dengan kekerasan yang mengedepankan otot, harus berubah dengan mengedepankan otak atau pikiran.
“Ide-ide dan strategi-strategi yang cemerlang dalam menjalakan fungsi organisasi, sehingga dapat dirapatkan barisan dan diambil manfaatnya oleh seluruh masyarakat dalam segala aspek kehidupan,” tandasnya.
Sarwo menambahkan hal ini akan menjadikan PP yang sulit, dan PP akan dicarikan mitra kerja oleh semua komponen, baik pemerintah maupun swasta dengan saling memberikan manfaat atau timbal-balik.
Dalam bidang politik, menurutnya, Pemuda Pancasila sadar, dan akan ikut berperan serta bertanggungjawab dalam membangun bangsa dan bernegara dengan mendukung secara penuh para kader-kadernya yang berada di berbagai macam partai politik, dan yang berjuang untuk menjadi anggota legislatif maupun eksekutif dalam mengemban dan mengentaskan pengangguran, PP akan ikut berperan juga dalam bermitra dengan pemerintah dan swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru.
“Dengan semboyan sekali layar terkembang, surut kita berpantang, PP harus siap dan tidak surut dengan adanya perubahan-perubahan yang terjadi, baik itu perubahan jaman, perubahan politik, sistem pemerintahan, kebijakan pemerintah, era globalisasi maupun pergantian pimpinan nasional atau suksesi,” tandasnya.
Dalam menyikapi ini semua, ungkapnya, maka PP akan memperbanyak lembaga-lembaga yang dapat menyentuh ke masyarakat secara langsung, seperti lembaga yang bergerak dibidang hukum atau LPPH, lembaga bela negari (Kotimahapidana), lembaga perempuan yang terwadahkan dalam wadah Srikandi, lembaga pelajar dan mahasiswa yang diwadahi dalam organisasi Sapma serta membentuk koperasi, lembaga buruh dan lembaga-lembaga lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan di masyarakat.
“Dengan demikian, maka PP kedepan akan mendapatkan simpati dari masyarakat, dan disegani, tetapi bukan ditakuti, karena ini akan merubah citra negatif terhadap PP. Hal ini juga akan dirasakan keberadaan dan manfaat dari organisasi oleh para kader dan anggotanya,” imbuhnya.
Dia mengatakan, keberadaan PP di Kabupaten Cilacap, kini mulai terdengar gaungnya hingga kepelosok-pelosok daerah yang terpencil. Hal ini tidak lepas dari Ketua MPC Cilacap, bung Edi Santoso. Beliau terpilih secara aklamasi menjadi Ketua MPC Pemuda Pancasila Cilacap untuk periode 2017-2019 pada Muscab yang diselenggarakan bulan Maret 2017.
“Di bawah komando bung Edi, PP Cilacap ibarat bayi baru lahir, langsung berdiri, dan langsung berlari, ini suatu hal yang luar biasa. Kenapa saya katakan demikian, karena dalam waktu 3 bulan, MPC Cilacap sudah bisa membentuk kepengurusan hampir di 24 Kecamatan yang ada di Kabupaten Cilacap,” tegasnya.
Sementara ditemuai usai acara, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji mengatakan Pemuda Pancasila harus menjadi garda terdepan, dan Pemuda Pancasila harus bisa mengamalkan, dan mempertahankan Pancasila, Bhineka Tunggal Ika serta NKRI.
“Pemuda Pancasila sebagai pemersatu bangsa, karena hanya Pancasila yang bisa mempererat bangsa bukan memecah bangsa, maka orang yang akan mengganggu dan menggantikan Pancasila harus dipatahkan, seperti sambutan MPC PP Kabupaten Cilacap yang tadi dibacakan,” katanya.
Bupati Cilacap berharap, agar Pemuda Pancasila bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mengawal pembangunan di Cilacap, maka rekrutment Pemuda Pancasila tidak boleh sembarangan.
“Artinya Pemuda Pancasila harus merekrut orang yang mau bekerja. Image Pemuda Pancasila yang dulu sudah hilang, dan saya yakin Pemuda Pancasila di Cilacap adalah yang terbaik di Indonesia,” pungkasnya. (RUS/Her/Indra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar