Buntut Pemberitaan Bupati Kendal, Oknum Yang Mengaku Perwira Polisi Ancam Bunuh Pimpred SUARAKPK - SUARAKPK

BERITA HARI INI

Home Top Ad


Iklan BUMN



Penghargaan dari Kedubes Maroko


 

03 Mei 2017

Buntut Pemberitaan Bupati Kendal, Oknum Yang Mengaku Perwira Polisi Ancam Bunuh Pimpred SUARAKPK


Salatiga, suarakpk.com – Pasca sembilan orang mengaku Tim Koalisi Pendukung Pemerintahan Kabupaten Kendal tidak terima atas pemberitaan Surat Kabar Investigasi SUARAKPK dengan melalui kuasa hukumnya mengirimkan somasi ke redaksi SKI SUARAKPK, dan setelah dijelaskan dengan detail, akhirnya kantor lawyer ditunjuk kesembilan orang tersebut menyampaikan dengan surat resmi bahwa menghentikan somasi dimaksud. Hari ini (2/5) muncul ancaman pembunuhan terhadap pimpinan redaksi dan penanggungjawab SKI SUARAKPK oleh orang yang diduga suami Bupati Kendal. 
Lebih lanjut PWB menirukan ucapan laki-laki yang diduga suami Bupati Kendal, menuturkan “dia bilang, agar menyampaikan kepada pimpinan redaksi suarakpk, jika ketemu akan saya bunuh dan tembak dia.”
Selain itu menurut PWB, suara yang diduga suami Bupati kendal yang diketahui juga perwira menengah mabes polri yang bertugas sebagai penyidik Bareskrim Tipiter mencaci maki dan mengatakakan “saya gak perlu menggunakan hak jawab di Media PKI, Penyebar Fitnah.”
Lebih lanjut saat di konfirmasi Pimpinan Redaksi, Imam Supaat, melalui Short Message Service (SMS) ke no hp yang diberikan oleh PWB dan diduga suami Bupati Kendal “Salamu’alaikum, ijin bertanya. Apakah benar ini dengan Bapak Feri suami dari Ibu Mirna, Bupati Kendal? Terimakasih. Hormat Saya, Imam Supaat, Pimpinan Redaksi SKI SUARAKPK.”
SMS tidak dijawab, kemudian pukul 16.33 wib, kembali Imam mengirimkan SMS dengan konfirmasi “koq katanya mau membunuh pimpinan redaksi SKI SUARAKPK? Apakah benar demikian? Jika benar dengan senang hati saya pribadi serahkan nyawa saya untuk kebenaran. Monggo kapan mau anda eksekusi saya dan dimana saya ikut dan manut. SKI SUARAKPK sesuai UU.40/99. Mohon dibaca ulang UU tersebut.Terimakasih”
Tak dijawab sms, pukul 16.40 wib, imam mencoba hubungi melalui WhatsApp menuliskan “Saya Imam Supaat, Pimpinan Redaksi SUARAKPK siap anda tembak mati, saya tunggu.”
Tak juga dijawab, Imam kembali WhatsApp “Mohon ijin silahkan anda jelaskan apa maksud kata anda via telp dengan Pak PWB terkait ancaman terhadap Pimpinan Redaksi SKI SUARAKPK”
Sambil mengirimkan bukti rekaman dari PWB, akhirnya pukul 16.48 wib melalui WhatsApp yang diduga suami Bupati Kendal membalas “Tunggu saja ya pak”

Dibalas Imam “Tunggu dimana, segera saya buat wasiat untuk anak istri saya bapak?”
Kemudian pukul 16.53 wib, dia menuliskan “silahkan buat selebaran fitnah dan mau provokasi massa pak, lalu berani kita ketemuan di jakarta atau di papua sekalian. Kita diskusikan perbuatan anda yang tak kenal hukum, orang koq banci berbuat sesuka hati karena uang!!! Murahan... urus segera izin tabloidnya bung, baca kode etik pers, jangan asbun, paslah orang kurang pintar... otak taruh dimana bung, tahunya fitnah dan profokator doang, NGACA dong malu sama anak istrimu bung”
Dia lebih lanjut mengatakan “ini negara hukum bro, nanti siapkan saja pembelaan anda orang kurang pintar. Koran ilegal tidak berijin koq pakai UU Pers, Ngaca Bung.”
Diduga suami Bupati Kendal lebih lanjut menuliskan “mau dimuat di selebaran KPK anda? Mau fitnah dan Provokasi massa lagi dan mau menjelek2kan orang lagi? Ngaca dong? Sadar diri saja!! Ndak usah bawa pangkat saya, anda kepengin juga jadi Pamen? Maaf Bung orang iri dengki fitnah profokator kelihatannya salah jadi Pamen Polri”
Imam pun menjawab melalui WhatsApp, “Alhamdulillah saya bukan anggota polri bapak, masak mau masuk PTIK bapak, yang bener saja bapak. Saya hanya jurnalis bapak. Jika tidak senang dan dirasa fitnah silahkan hak jawab bapak. Kenapa mesti emosi bapak? Mohon ijin saya muat di suarakpk.com dulu njih bapak”
Orang yang diduga Oknum Perwira Menengah Polri yang juga diduga Suami Mirna menjawab “Baca UU Pers Hak jawab itu untuk koran resmi berijin atau selebaran profokator tak berijin, fitnah, berita bohong? Yang bener itu yang kurang pintar atau kami yang ikut cara KPK sak karepe dewe? Jadi malu nanggapi orang kurang pintar ya, kerja Cuma fitnah, asbun, buat berita bohong dan profokator doang!!! Anda mau tulis mau fitnah atau apapun sudah saya prediksi dan tahu kalau itu adalah mata pencarian anda bung, lanjutkan saja biar nanti hukum yang bicara”
Lebih lanjut dia menuliskan “mohon maaf saya masih banyak kerjaan ya bung, untuk membalas pantun kita lanjutkan dilain waktu dan bila sudah ada thema yang bermutu untuk membangun kendal khususnya dan negara pada umumnya ya.. sampai jumpa nanti saya beri sedikit tambahan biar anda muat ya bung, Good Luck and see you”
Tak lama kemudian dia mengirimkan banyak gambar ke WhatsApp hingga foto lencana Penyidik Bareskrim Polri Dit Tipiter.
Setelah dikejar banyak pertanyaan konfirmasi dan pengiriman dokumentasi legal formal SKI SUARAKPK, tulisan yang semula kaku, keras dan gambar-gambar profokatif, oknum yang diduga suami Bupati Kendal melalui WhatsApp “Jangan fitnah lagi ya pak, sudah cukup ya, ini negara hukum bukan negara cowboy jangan segitulah ya pak, sampai sekarang pun saya belum pernah bertemu bapak, terus bagaimana saya mengancam bapak? Sudahlah tidak usah diteruskan adu domba dan fitnah kurang baik ya pak”

Ketika kembali dikirimi rekaman PWB terkiat dugaan ancaman pembunuhan, orang yang diduga suami bupati mirna menuliskan “yang mau ancam bunuh jenengan siapa pak? Saya pernah bilang seperti itu kapan ketemunya pak? Maaf kalau rekaman suara siapa saja bisa dibuat, maaf saya keberatan? Sampai detik inipun saya tidak pernah bertemu pak Priyononya, bagaimana kok ada rekaman tersebut? Katanya ndak nyari musuh kok jadi begini pak?”
Lebih lanjut dia menuliskan “sekarang saya wajar tidak kaget tiba-tiba dapat WA dari orang tidak saya kenal mengaku pimpinan koran suarakpk, tiba-tiba menyodorkan rekaman yang saya tidak tahu isi katanya mau bunuh jenengan??? Wahh ini benar-benar hebat justru bawa pangkat saya pula, kalau jenengan jadi saya bagaimana pak?”
Ditambahkan “lha maaf pak, silahkan masyarakat menilai bupatinya sendiri karena masyarakatlah yang memilihya kan? Nanti masalah lain-lain akan saya sampaikan ke pak very Bonay yang lebih menguasai”
Ketika ditanya siapa pak very Bonay itu dan apa kaitan dengan semua ini, Orang yang diduga suami Bupati Kendal mengatakan “tadi jenengan foto dengan pak very bonay kesbang pol, kok tidak kenal? Itu wartawan jenengan kan?
Lebih lanjut saat dikejar imam yang mengaku bahwa tidak kenal dengan very Bonay, dia menjawab “makanya itu nanti biar kesbang pol yang akan konfirmasi mas, yang foto itulah very Bonay Kepala Kesbang Pol Kab.Kendal, khan sudah jelas JOB Descriptionnya masing-masing, untuk kesbang pol memang urusan dengan media cetak dan visual jadi bukan dengan bupati apalagi saya.. monggo nanti diagendakan ketemu ybs”
Saat dikejar pertanyaan soal keikutsertaan sebagai polri dalam urusan jabatan politik, dia menjawab “maaf saya tidak pernah ikut campur dalam urusan PEMDA kendal apalagi politik, maaf ini salah lagi pak, jangan begitulah”
Ketika ditanya sejak kapan Kesbangpol ngurusi media? Orang yang diduga Suami Bupati Kendal dan Diduga Perwira Menengah Polri tersebut menuturkan “Kalau masalah media diurusi kesbangpol itulah yang sudah berlaku selama ini, ya tinggal dilanjutkan saja karena sudah faham dan menguasai, lain-lain saya tidak tahu.”
Selang beberapa pertanyaan, akhirnya orang yang diduga suami Bupati Kendal berubah kalimat “saya putra mas, kalau bang ferry lagi di ruangan kelas pusdik mega mendung, tadi saya disuruh balas WA yang masuk, makanya saya balas WA mas tapi saya kaget baca WA pertama jenengan. Bang Ferry masih di kelas sampai jam 21 mas, ada pesan lainkah?”
Ketika dikejar pertanyaan “ini memang WA bang Ferry, tapi abang akan selesai kejuruan akhir minggu ini dan sekarang banyak diskusi dan ujian makanya WA dititipkan di saya sejak kemaren. Kalau sudah jam 21 /22 wib bang ferry pulang dan mengecek WA ini”
Selang beberapa menit, melalui WhatsApp mengirimkan gambar Gapura Pusat Pendidikan Reserse Kriminal, kemudian foto yang patut diduga Ferry Sitepu, Spanduk Upacara Pembukaan Dikbangspes Polri TA.2017 dan foto bersama para peserta.
Sebelumnya tadi siang selasa (2/5) juga terjadi insiden, dikabarkan kamera handphone wartawan suarakpk di rampas oleh pengawal Bupati saat melakukan liputan Bupati Kendal Mirna Annisa meluncurkan tiga mobil antar jemput sekolah gratis sebagai kado di Hari Pendidikan Nasional, Selasa (02/05/2017).
Mobil elf silver bertuliskan Kendal Permata Pantura rencananya akan ditempatkan di Kecamatan Kaliwungu, Ngampel dan Tlahap dan Kendal.
Dengan nada tinggi kembali Mirna Marah dan mencaci wartawan SUARAKPK dan merampas kamera handphone wartawan suarakpk.
Melihat kejadi tersebut, Pimpinan Redaksi SUARAKPK sangat menyayangkan sekali perilaku bupati yang arogan tersebut, semestinya jika tidak senang dalam pemberitaan, bupati memberikan hak jawab, bukan malah bermain asumsi seolah-olah suarakpk adalah musuhnya.
“SUARAKPK dalam peliputan tetap independen, tanpa pesanan politik pihak manapun, jika perilaku bupati kepada wartawan kami demikian, bagaimana kami harus menulisnya? Jelas saya akan tetap melindungi wartawan kami, sebagaimana amanah UU No.40/99” ucap imam.
Lebih lanjut dalam insiden tersebut, imam berharap bupati kendal untuk dewasa, dan jangan merasa kuat dan baik sendiri apalagi mengandalkan suaminya yang juga Perwira Menengah di Bareskrim Mabes Polri.
Wartawan kami dibawah kepemimpinan Kepala Devisi Inevstigasi B.Kiswotomo untuk mencari tahu kenapa berita kendal sedemikian, apakah benar arogansi bupati kepada media suarakpk, ternyata terbukti, dan tim menemui Kepala Kesbang Pol Kabupaten Kendal sesuai perintah Bupati, dalam pertemuan Tim suarakpk menjelaskan semua kepada Kepala Kesbang Pol tentang media suarakpk. 
Hingga berita ini diturunkan,  Imam Supaat bersama tim advokasi redaksi sedang menyusun pelaporan atas ancaman pembunuhan dan perampasan kamera wartawan di lapangan. Tinggu di edisi 61 Surat Kabar Investigasi akan mewartakan hasil telusuran tim redaksi.  (tim/red)



HUT SUARAKPK Ke 9 (2018)