GORONTALO, suarakpk.com- Pesta demokrasi 17 April mendatang semua rakyat akan memilih pasangan presiden dan wakil presiden sesuai pilihan masing-masing. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa perbedaan pilihan kadang menjadikan rakyat kita saling bermusuhan bahkan melakukan beberapa hal yang tidak baik.
Hal tersebut tak lain untuk memenangkan pilihan masing-masing. Cara untuk memenangkan ini yang selanjutnya menjadi persoalan mendasar bagi semua pihak sebab tidak jarang ada oknum-oknum yang menggunakan cara-cara baik yang disadari atau tidak, bisa menghancurkan kebhinekaan yang menjadi simbol persatuan bangsa indonesia.
Sehingganya berangkat dari hal itu Pengurus dan Jama'ah Masjid Al-muhtadin serta Masyarakat Kelurahan Hutu'o Kecamatan Limboto (04/04) melakukan Deklarasi dan menyatakan mendukung terciptanya Pemilu 2019 yang damai, demokratis, jujur dan bermartabat, menolak masjid dan rumah ibadah dijadikan politisasi/kampanye, menolak hoax dan adu domba, menolak golput, mendukung TNI/POLRI dalam pengamanan Pileg dan Pilpres 2019 dan mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada tanggal 17 April 2019.
Mereka berharap agar pada tanggal 17 april nanti proses pemilu akan aman dan damai tanpa ada masalah.
"Semoga pemilu ini aman dan damai, artinya terhindar dari masalah-masalah yang diinginkan. Itu yang utama," jelas Kisman Nusi
Lanjut, Kisman Nusi yang selaku Ketua Ta'mirul masjid pun berharap agar perbedaan pilihan pada pemilu nanti bukan menjadi alasan untuk saling bercerai-berai dan menggangu jalannya pemilu pada 17 April nanti.
"Walaupun kita berbeda pilihan, kita harus berusaha untuk tidak menimbulkan hal-hal yang bisa mengganggu pelaksanaan pemilu ini," kata Kisman.
Sebelumnya, Jamaah dan Masyarakat Hutu'o juga memperingati Isra dan Mi'raj dengan tema "Melalui Isra dan Mi'raj Nabi Muhammad SAW kita jadikan sholat sebagai sarana mewujudkan pribadi yang jujur, disiplin dan berakhlakul karimah" yang diisi oleh Penceramah Saifudin Mateka S.Ag. (Bachrudin/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar