KUDUS, suarakpk.com - Kesejahteraan para guru swasta yang bertugas di Kabupaten Kudus menjadi perhatian dan komitmen Bupati Kudus H.M. Tamzil hal tersebut diwujudkan melalui pemberian Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS) sebesar satu juta rupiah setiap bulan, keanggotaan BPJS Kesehatan maupun perlindungan pekerja melalui BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, dirinya juga mencanangkan bantuan rumah murah untuk guru swasta. Hal ini disampaikan H.M. Tamzil saat bertemu guru dan kepala sekolah swasta se-kecamatan Kota di SMA 2 Kudus, beberapa waktu lalu, Kamis (14/02/19).
Bupati menyebutkan, bahwa Pemerintah
Kabupaten Kudus akan membantu untuk membuat bangunan rumah secara gratis.
Hal tersebut bisa terlaksana ketika telah ada komunitas sebanyak 10-15 orang
untuk mencari tanah dengan harga murah.
“Carilah tanah yang harganya minimal 150 ribu hingga 200 ribu
rupiah per meter agar tak berat untuk bapak ibu,” ujarnya. Untuk luas tanah,
dirinya menyampaikan cukup sekitar 60-100 m2.
H.M. Tamzil juga menyampaikan
bahwa rumah untuk para guru ini nantinya bertipe 36 dengan dua kamar tidur.
“Rumah yang nanti akan saya bantu untuk pembangunannya adalah
rumah tumbuh. Maksudnya, kalau punya uang lebih diperbolehkan untuk diperlebar
atau dibuat berlantai,” ujarnya.
Dirinya optimis bahwa guru swasta bisa mengakses rumah murah ini.
“Saya sudah meminta izin oleh PUPR maupun BTN,”ujarnya.
Program ini sejalan dengan
program Presiden Joko Widodo tentang program rumah yang terjangkau bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang dimulai pada 2015. Program ini
menjamin rumah dengan uang muka 1% dan cicilan Rp 800 ribu – Rp 1,3 juta.
Rumah terjangkau ini seluas 25 m2 dengan luas tanah 60 m2 sudah bisa dihuni.
Sementara itu, Bank BTN berperan sebagai pemberi kredit pemilikan rumah (KPR).
Dalam acara sosialisasi program
dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan pada guru penerima dan hibah Kab Kudus, H.M.
Tamzil juga berencana untuk meningkatkan kemampuan guru swasta. Peningkatan
kemampuan ini dilakukan dengan cara pelatihan yang akan berlangsung di PBG
(Pusat Belajar Guru). “Sudah ada pengajar yang siap mengajar mengenai bagaimana
guru harus lebih berkualitas,” ujarnya. Peserta pelatihan adalah guru ASN
maupun penerima TKGS. Pelatihan ini nantinya akan berlangsung dua hari dan
dibagi ke beberapa gelombang. Setiap gelombang terdiri dari 100-150 guru.
H.M. Tamzil menuturkan semua
program tersebut merupakan upaya pemerintah kabupaten Kudus untuk menghormati
para guru. “Saya ingin tak ada sekat antara guru pemerintah (ASN) maupun guru
swasta,” ujarnya. Dirinya berharap dengan adanya semua bantuan ini, guru
semakin semangat mendidik anak-anak Kudus agar cerdas, modern dan religius.
(Arif/red)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar